Sabtu 22 Jun 2019 17:00 WIB

Emil Ajak Syarikat Islam Sinergi Berdayakan Ekonomi Umat

Syarikat Islam bisa bermitra dengan Pemprov Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada Peringatan Isra Mi'raj 1440 H Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (4/4).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada Peringatan Isra Mi'raj 1440 H Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—  Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengajak semua warga dan kader Syarikat Islam (SI) Provinsi Jawa Barat untuk ikut terlibat dalam membangun ekonomi umat.

"Sekarang (Syarikat Islam) sedang memfokuskan diri pada ekonomi umat, sangat nyambung dengan program provinsi Jawa Barat," kata Gubernur Emil saat menghadiri pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-10 Syarikat Islam Provinsi Jawa Barat di Masjid Agung Al Fathu Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/6).

Baca Juga

"Sehingga setelah Muswil ini kita akan rapat khusus bagaimana organisasi ini bisa menggerakkan ekonomi Jawa Barat khususnya ekonomi keumatan yang begitu besar," katanya.

Lebih lanjut, Emil menjelaskan bahwa ada berbagai program ekonomi keumatan yang dihadirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengembangkan ekonomi keumatan seperti program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).

Program itu memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapat pinjaman kredit melalui berbagai tempat ibadah, seperti masjid dan tempat ibadah lainnya.

"Bagi siapa saja warga Jawa Barat, warga Syarikat Islam yang butuh pinjaman ingat program Kredit Mesra," kata Emil.

Dia menjelaskan secara teknis hal tersebut yaitu caranya datang ke masjid. Minta surat rekomendasi dari Ketua DKM, setelah dapat surat DKM nanti Bank BJB akan memberikan pinjaman tanpa bunga, tanpa agunan untuk bapak/ibu gunakan untuk kepentingan ekonomi. "Inilah contoh syariat Islam yang kami terapkan dalam pembangunan," lanjut Emil.

Program lain yang tengah dikembangkan, yakni One Pesantren One Product (OPOP) dan One Village One Company (OVOC) dan kedua program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi pesantren dan desa melalui wirausaha.

Sistem yang diterapkan dalam program ini pihak pemerintah akan mencari dahulu pembeli sebelum memproduksi sebuah produk.

Apabila sudah diketahui produk yang diinginkan konsumen, maka program OPOP dan OVOC kemudian akan memproduksi barang sesuai dengan permintaan konsumen.

Ketum Umum Pengurus Pusat (Lajnah Tanfidziyah) Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, mengatakan setelah Kongres SI pada 2015 lalu dakwah ekonomi menjadi visi baru Syarikat Islam saat ini. Bahkan, penguasaan terhadap pasar, industri perbankan, dan bidang ekonomi lainnya menjadi cita-cita luhur SI.

Menurut Hamdan, umat Islam saat ini memiliki masalah dalam bidang ekonomi. Ketimpangan ekonomi terjadi antara orang kaya dan miskin. "Karena itu, visi utama kita adalah Syarikat Islam menjadi organisasi yang memajukan bidang ekonomi," ujar Hamdan.

Muswil SI Jabar kali ini mengambil tema "Dengan Musyawarah Wilayah Syarikat Islam Jawa Barat, Mari Kita Sinergikan Kegiatan Dakwah, Pendidikan, dan Ekonomi Mikro Menuju Pembangunan Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing".

Muswil digelar mulai 22-23 Juni 2019 di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung. Agenda utama muswil, yakni menetapkan program kerja dan program strategis, serta memilih formatur kepengurusan Syarikat Islam Jawa Barat 2019-2024.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement