REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan pada Sabtu (22/6) bahwa wilayah udara negara itu aman bagi maskapai untuk terbang. Pernyataan itu disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington setelah Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS.
"Wilayah udara yang dikontrol Iran di Teluk Persia dan rute penerbangan lainnya benar-benar aman," kata juru bicaranya, Reza Jafarzadeh, dilaporkan oleh kantor berita semi-resmi Tasnim.
Sebelumnya, Administrasi Penerbangan Federal AS pada Kamis (20/6) mengeluarkan perintah darurat yang melarang operator AS untuk terbang di wilayah udara yang dikendalikan Teheran di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman. Beberapa maskapai internasional lain mengambil tindakan yang sama, memilih tidak terbang di atas langit Teheran.
United Airlines menangguhkan penerbangan antara bandara New Jersey Newark dan ibu kota India di Mumbai setelah tinjauan keamanan. Kemudian Singapore Airlines (SIA), Malaysia Airlines, Qantas Airways Australia, Lufthansa Jerman, British Airways dan KLM Belanda juga mengalihkan rute penerbangan untuk menghindari wilayah udara yang dikontrol Iran di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman.