Sabtu 22 Jun 2019 23:05 WIB

Indonesia dan Filipina Sepakat Tingkatkan Perdagangan

Indonesia dan Filipina akan membentuk tim kecil untuk meningkatkan perdagangan.

Red: Nur Aini
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat untuk membentuk tim kecil sebagai upaya untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara.

"Kita akan membentuk tim kecil dan kita juga akan mengembangkan tim untuk meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Filipina," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6).

Baca Juga

Menteri Enggartiasto Lukita mengatakan hal tersebut setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Filipina Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon M Lopez.

Tim kecil yang terdiri dari unsur Kementerian Perdagangan kedua negara akan membuat daftar masing-masing produk yang bisa diekspor maupun diimpor.

"Kemudian kita juga membuat daftar persoalan yang terjadi, bahkan untuk ke depan hal apa yang bisa kita lakukan bersama untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia," ujar Menteri Enggartiasto. Tim tersebut, kata dia, juga akan mencari solusi terhadap hambatan-hambatan yang dihadapi oleh kedua negara.

Dalam pertemuan bilateral dengan Filipina, Menteri Enggartiasto menanyakan penambahan bea masuk atas produk permen kopi Indonesia yang diekspor ke Filipina.

"Penerapan bea masuk juga diterapkan kepada produk keramik Indonesia dan ini sebenarnya didasari oleh neraca perdagangan Indonesia yang surplus terhadap Filipina," kata dia.

Untuk meningkatkan perdagangan dengan Indonesia, kata Menteri Enggartiasto, Indonesia menyepakati untuk membeli lebih banyak produk dari Filipina sejauh adanya permintaan pasar domestik. Indonesia membeli produk Filipina dan hal itu sudah dilakukan oleh Mayora Group seperti produk kelapa dan Mayora Group juga untuk diminta investasi di Filipina.

"Kita tidak rugi kalau perusahaan indonesia ekspansi ke sana karena bahan bakunya dari kita," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut, Filipina juga menyampaikan keluhan terhadap produk-produk mereka yang diekspor ke Indonesia.

"Keberatan yang disampaikan oleh Filipina itu adalah ada hambatan pada waktu ekspor ke Indonesia terutama produk-produk sejenis yang diproduksi oleh indonesia yaitu terkait dengan pertanian," ujar dia.

Sejak 2014, nilai perdagangan Indonesia dan Filipina baik ekspor maupun impor cenderung meningkat dengan tren pertumbuhan dari 2014-2018 sebesar 16,71 persen. Secara rinci, tren pertumbuhan untuk ekspor sebesar 17,97 persen dan impor 8,97 persen. Total nilai perdagangan kedua negara pada Januari-Maret 2019 sebesar 1,8 miliar dolar AS, naik 3,32 persen dibandingkan periode Januari-Maret 2018 sebesar 1,7 miliar dolar.

Nilai ekspor pada Januari-Maret 2019 sebesar 1,6 miliar dolar, meningkat 5,17 persen dibandingkan Januari-Maret 2018 yang hanya sebesar 1,5 miliar dolar. Namun, nilai impor periode Januari-Maret 2019 turun 9,03 persen menjadi 207 juta dolar dari 228 juta dolar pada Januari-Maret 2018.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement