Sabtu 22 Jun 2019 22:31 WIB

Festival Indonesia Terbesar Siap Digelar di Oslo

Festival Indonesia di Oslo disebut akan menjadi yang terbesar di kawasan Nordik.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wonderful Archipelago Carnival Indonesia
Foto: Zabur Karuru/Antara
Wonderful Archipelago Carnival Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Oslo akan menyelenggarakan promosi terpadu pariwisata, perdagangan, dan investasi dengan menggelar Festival Indonesia dengan tema "Wonderful Indonesia: A Land of Diversity" di Oslo, Norwegia, pada 28-30 Juni 2019.

Festival Indonesia ini pertama kali diselenggarakan di Norwegia, dan akan menjadi yang terbesar di kawasan Nordik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan keragaman Indonesia kepada masyarakat Norwegia sebagai upaya untuk memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara.

 

Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia merangkap Republik Islandia, Todung Mulya Lubis, mengungkapkan bahwa Festival ditujukan untuk menjadi pendorong penguatan hubungan antarmasyarakat yang merupakan modal penting untuk mendukung peningkatan bilateral tersebut. 

 

"Festival akan menjadi ajang untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya dan kekayaan sumber daya hayati Indonesia kepada masyarakat Norwegia," kata Dubes Todung Mulya Lubis, dalam keterangannya kepada Republika

 

"Untuk memperkuat upaya kami, akan diselenggarakan juga kegiatan seminar dan temu bisnis, pergelaran budaya, pameran produk-produk unggulan Indonesia, seperti kopi, kuliner, dan fesyen," ucapnya.

 

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Norwegia terhadap upaya Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, Festival akan diawali dengan seminar bisnis. Tema yang akan diangkat yakni “The Potential Role of Palm Oil in Achieving UN Sustainable Development Goals”.

 

Menurut Dubes Mulya Lubis, seminar akan menitikberatkan pembahasan mengenai produk kelapa sawit, dan lahan gambut yang dikelola secara berkelanjutan. 

 

Seminar akan menghadirkan sejumlah pembicara Indonesia, dan akan dihadiri oleh sekitar 200 pengusaha Norwegia. Seminar akan ditutup dengan temu bisnis untuk membangun jejaring kerja antara pengusaha Indonesia dengan mitra mereka di Norwegia. 

 

Malamnya, Dubes Mulya Lubis akan menjadi tuan rumah pada malam resepsi yang akan menjadi pembukaan secara resmi Festival. Resepsi akan dihadiri oleh tamu undangan dari kalangan pemerintah dan bisnis Norwegia. Menteri Lingkungan Hidup Norwegia akan menjadi sebagai tamu kehormatan.

 

Puncak acara akan digelar di pusat kota Oslo, yaitu alun-alun Spikersuppa. Tempat paling ramai di ibukota Norwegia ini akan disulap menjadi pasar Indonesia dengan puluhan tenda pameran produk-produk unggulan Indonesia. 

 

Festival juga akan dimeriahkan dengan pagelaran seni budaya yang akan diperagakan oleh para seniman yang datang langsung dari daerah-daerah di Indonesia. Tidak ketinggalan, workshop membatik akan menjadi salah satu kegiatan selama Festival berlangsung. Di samping itu, juga akan dipamerkan pakaian tradisional beberapa daerah, replika komodo sebesar tiga meter, produk-produk kekayaan hutan, dan gambut tropis.

 

Festival juga akan menyajikan kopi asal Indonesia untuk mengenalkan produk kopi Indonesia melalui demo seduh kopi gratis. Biji kopi yang akan dipergunakan dipilih secara khusus dari petani Indonesia yang sudah mempraktekkan pendekatan konservasi dalam pengelolaan budidaya kopi, dan sudah memperoleh pelatihan sebagai Q-grader kopi.

 

Dubes Mulya Lubis juga akan memanfaatkan Festival untuk memperkenalkan sepuluh tujuan wisata unggulan Indonesia, yang dikenal sebagai “10 New Bali”. "Sudah saatnya, masyarakat Norwegia kita kenalkan dengan tujuan wisata di Indonesia selain Bali," kata Dubes Mulya Lubis. 

 

Sementara itu, untuk mendukung peningkatan pemahaman terhadap produk sawit dan pengelolaan lahan gambut Indonesia, berbagai produk sawit dan turunan juga akan dipajang di Festival. Dubes Mulya Lubis juga mengajak diaspora Indonesia di Norwegia akan menyajikan berbagai panganan khas Indonesia, seperti nasi goreng, mi goreng, bakso, sate padang, mie ayam, dan berbagai camilan seperti pastel, nastar, dadar gulung dan lainnya. 

 

"Kita ajak diaspora untuk memperkenalkan kuliner Indonesia dengan cita rasa yang asli, karena kalau bukan mereka, siapa lagi yang kita ajak," ujar Dubes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement