REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Yunus Nusi menyarankan para pencari popularitas untuk tidak mencalonkan diri menjadi ketua umum (ketum) PSSI. Menurut dia, PSSI idealnya tidak dipimpin oleh pihak-pihak yang ingin menggapai jabatan politik seperti gubernur atau menteri.
"Ketua umum harus fokus kepada PSSI. Jangan ada lagi yang menumpang popularitas, lalu pergi," ujar Yunus di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (23/6).
Yunus mengharapkan para pemegang suara PSSI tidak mencalonkan atau memilih ketua umum PSSI dengan ambisi pribadi. "Jangan mau dimanfaatkan oleh mereka yang hanya memanfaatkan popularitas demi kepentingan pribadinya saja," kata dia.
Meski demikian, sebagai anggota Exco PSSI, sejatinya Yunus senang dengan semakin banyak orang yang mau menjadi ketua umum PSSI. Apalagi calon-calon itu memiliki pengalaman, kemampuan, dan keinginan tulus membawa PSSI dan sepak bola Indonesia untuk semakin berprestasi. "Dengan banyaknya calon, kan, enak. Silakan voter menentukan pilihannya."
Ketua umum PSSI beserta seluruh pengurus yang baru, termasuk wakil ketua umum dan Exco PSSI periode 2020-2024 akan ditentukan dalam Kongres PSSI yang digelar Januari 2020. Sebelum itu, akan terlebih dahulu dibentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 27 Juli 2019 di Jakarta.