Ahad 23 Jun 2019 06:51 WIB

Ayah Korban Kebakaran Bawa Bantal Kesayangan Anaknya

Kedua anak dan juga istrinya menjadi korban meninggal dari kebakaran pabrik korek api

Keluarga korban kebakaran pabrik korek gas api menangis saat menunggu proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (22/6)
Foto: Septianda Perdana/Antara
Keluarga korban kebakaran pabrik korek gas api menangis saat menunggu proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (22/6)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Benda empuk berukuran kecil itu didekap erat oleh Rusmanto. Meskipun bentuk dan warnanya sangat lusuh, bantal itu tak sekalipun terlepas dari pelukannya. Dia hendak memberikannya kepada jenazah anaknya tercinta saat menjemput dari RS Bhayangkara, Medan, Sabtu (22/6).

Bantal itu dibawanya dari kota Binjai sampai ke RS Bhayangkara Medan. Dia hendak membawa pulang istri dan kedua anaknya yang kini wajahnya tak lagi dapat dikenali dengan jelas.

Baca Juga

Istri dan kedua anak Rusmanto adalah korban meninggal dunia dari kebakaran pabrik perakitan korek api di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Jumat (21/6) lalu.

Istri Rusmanto bernama Yunita Sari. Sementara, kedua anaknya adalah Vinkza Parisyah (10) dan Runisa Syaqila (2).

Rusmanto pada Sabtu (22/6) malam terlihat sibuk dengan beberapa berkas di tangannya. Itulah dokumen yang menjadi syarat baginya untuk bisa membawa pulang kembali jenazah istri dan kedua anaknya yang sudah dua hari berada di RS Bhayangkara, Medan.

Meski begitu, bantal kecil merah muda itu tetap dipeluk erat olehnya. Bantal yang dibawanya itu adalah milik putri kecilnya yang bernama Runisa Syaqila.

"Ini bantal kesayangan anak saya. Cuma ini yang bisa saya peluk," ujarnya lirih kepada Antara, Sabtu (22/6).

Saat ditanya mengenai alasannya membawa bantal tersebut, seketika tangis Rusmanto pecah. Berulang kali ia menyeka air mata yang tak henti-hentinya menetes membasahi pipi tirusnya itu.

"Saya juga enggak tahu, bantal ini terbawa gitu aja. Bantal ini juga mengingatkan saya sama anak saya itu, makanya saya enggak mau ngelepasin bantal ini," ucapnya sesenggukan.

Hingga Sabtu (22/6) malam, yang sementara ini dapat dibawa pulang Rusmanto ialah jenazah kedua anaknya.

Sebab, jenazah Yunita Sari belum juga teridentifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement