REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Bupati Sarmi Edward Fonataba memastikan tidak ada warganya yang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter(SR) yang melanda sebagian wilayahnya pada Kamis dini hari (20/6). Aparat pemerintah, termasuk anggota TNI-Polri, sudah dikerahkan ke lokasi bencana yang berjarak sekitar 46 kilometer dari Sarmi untuk melakukan pengecekan.
Ia menambahkan warga yang rumahnya rusak akibat gempa untuk sementara menumpang di rumah keluarga terdekat. "Pemerintah daerah sudah memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada sekitar 240 warga yang mengungsi akibat gempa," kata dia di Bonggo, salah satu distrik di Kabupaten Sarmi, Sabtu (22/6).
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, gempa yang melanda Sarmi berdampak pada 41 keluarga yang terdiri atas sekitar 240 orang. Gempa, menurut BPBD, menyebabkan 34 rumah rusak dengan perincian delapan rumah di Kampung Togonfo, Distrik Iswaridan26 rumah di Kampung Manukania, Distrik Ismari (pecahan dari Distrik Tor Atas).
Bupati mengatakan, pemerintah akan membantu merehabilitasi rumah warga dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa. "Saya masih menunggu laporan pasti tentang berapa rumah yang terdampak akibat gempa," katanya.