Ahad 23 Jun 2019 10:48 WIB

Jokowi Selesaikan Perjanjian Batas ZEE dengan Filipina

Presiden Jokowi meyakini ratifikasi memberi kepastian hukum bidang maritim

Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas persiapan KTT Asean dan KTT G20 di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas persiapan KTT Asean dan KTT G20 di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Filipina mengalami perkembangan yang sangat baik. Salah satunya selesainya ratifikasi perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi ketika menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Rodrigo R Duterte di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-34 ASEAN di Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, pada Sabtu (22/6) malam. "Saya menyambut baik selesainya proses ratifikasi Perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia-Filipina," ucap Presiden seperti yang dirilis oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Baca Juga

Pertukaran instrumen ratifikasi akan dilakukan oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta pada Agustus 2019. Ratifikasi ini akan memberikan kepastian hukum bagi penegakan hukum dan peningkatan kerja sama di bidang maritim.

"Saya mengusulkan kiranya kita dapat menugaskan tim kita untuk segera memulai negosiasi Landas Kontinen," ucap Presiden Jokowi. Masih terkait isu bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan rencana kalangan swasta Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Filipina.

"Saya juga ingin mengharapkan bantuan Yang Mulia untuk dapat memberikan pengecualian terhadap produk instan kopi dan keramik Indonesia dari price-based special safeguard," kata Presiden Jokowi.

Hal lain yang disampaikan Presiden Jokowi adalah mengenai kerja sama Indo-Pasifik. "Saya sangat menghargai dukungan dan kontribusi Filipina terhadap pengembangan "ASEAN Outlook on Indo-Pacific Cooperational," ujar Presiden Jokowi.

Di awal pertemuan, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina dalam pembebasan sandera Indonesia.

"Saya yakin Yang Mulia sepakat, kita terus akan meningkatkan kerja sama keamanan termasuk di Laut Sulu dan sekitarnya," ujar Presiden Jokowi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement