Ahad 23 Jun 2019 15:15 WIB

Wilayah Kekeringan di Banyumas Makin Luas

Sebanyak delapan desa di Banyumas kekeringan.

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Banyumas semakin banyak. Kepala Harian BPBD Banyumas Ariono Poerwanto menyebutkan, semula hanya enam desa yang terlapor mengalami kesulitan air bersih, namun saat ini bertambah dua desa menjadi delapan desa.

Kedelapan desa tersebut, terdiri dari Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh, Desa Karanganyar Kecamatan Patikraja, Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo, Desa Kediri dan Desa Tamansari Kecamatan Karanglewas, Desa Srowot Kecamatan Kalibagor, Karangtalun Kidul Kecamatan Purwojati, dan Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang.

Baca Juga

"Seluruh desa yang mengalami kesulitan mendapat air bersih tersebut, secara rutin sudah kami kirim bantuan air bersih," katanya, Sabtu (22/6).

Dia mengatakan hingga saat ini sudah 15 tangki air berkapasitas 5.000 liter air yang didistribusikan ke desa-desa tersebut. Dia juga menyebutkan, untuk memudahkan proses pengiriman bantuan air bersih, BPBD Banyumas sudah menyiapkan sumber mata air di sejumlah lokasi. Sumber mata air berlokasi di sekitar lokasi desa langganan kekeringan sehingga pengiriman air tidak terlalu jauh.

Sumber mata air tersebut, antara lain berada Sumpiuh dan Ajibarang. Mata air di Sumpiuh digunakan untuk memasok air desa-desa yang berada di wilayah timur, sedangkan mata air di Ajibarang untuk memasok desa-desa yang ada di wilayah barat. "Untuk wilayah yang dekat dengan Kota Purwokerto, sumber air akan diambilkan dari PDAM," katanya.

Dia menyebutkan, dengan pembagian area semacam ini, maka proses pengiriman menjadi lebih efisien, termasuk dalam hal anggaran karena proses pengiriman menjadi tidak terlalu jauh. "Namun kalau nantinya terjadi kekurangan anggaran, akan kita usulkan agar ditambahkan dalam APBD Perubahan," jelasnya.

Namun sejauh ini, Ariono menyebutkan, anggaran melakukan distribusi air bersih masih mencukupi. Pada anggaran 2019 dianggarkan dana yang cukup untuk menyalurkan air sebanyak 1.000 tangki air.

Airono juga mengaku sudah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat, agar dibuatkan sumur dalam di sejumlah desa yang selama ini kesulitan air bersih. Pembuatan sumur dalam ini, antara lain dilakukan di Dusun Wanarata Desa Kalitapen Kecamatan Purwojati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement