REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Komisi Daerah Lanjut Usia (Komdis Lansia) menggelar peringatan Hari Lanjut Usia Nasional dan Festival Senior Living 2019. Temanya, Lanjut Usia Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat.
Gelaran diikuti 1.250 orang lansia dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Berbagai macam kegiatan turut digelar guna memeriahkan peringatan tahun ini.
Mulai Senam Germas massal pukul 07.00 pagi, dilanjut penampilan Tari Angguk Kipas. Uniknya, tarian ditampilkan lansia-lansia dari binaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.
Para lansia turut mendapat pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma yang difasilitas Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Selain itu, terdapat sosialisasi-sosialisasi kesehatan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, mengajak para lansia membudayakan hidup sehat. Ia menilai, kualitas hidup masa tua dapat ditingkatkan.
Di antaranya, dengan olah raga teratur, makan makanan yang sehat dan cek kesehatan secara rutin. Untuk usia harapan hidup, Sri menuturkan, Kabupaten Sleman tertinggi di Indonesia.
"Saat ini, harapan hidup rata-rata untuk perempuan di Kabupaten Sleman mencapai 76 tahun, sedangkan untuk laki-laki 74 tahun," kata Sri di Lapangan Shiwa Komplek Candi Prambanan, Ahad (23/6).
Ia berpendapat, tingginya usia harapan hidup itu merupakan bukti kalau masyarakat Kabupaten Sleman peduli kesehatan. Sri berharap, masyarakat dapat mempertahankan budaya hidup sehat tersebut.
"Ini karena masyarakat Sleman itu sabar, nerimo, legowo, tapi tetap mau bekerja, mau bergerak, karena kalau kualitas hidup meningkat harapan hidup meningkat," ujar Sri.
Pada kesempatan itu, diadakan pula berbagai jenis lomba bagi lansia yang dikemas dalam Senior Citizen Got Talent. Mulai senam taichi, kesenian BKL sampai senam terra.
Ada pula pameran produk lokal berupa kraft dan kuliner. Mulai 200 porsi nasi megono, 200 nasi soto dari Dinas P3AP2KB, 450 porsi nasi gudeg dari Disperindag dan 400 porsi nasi liwet dari Diskop dan UKM.