REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kasus keracunan makanan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia di Kabupaten Cianjur mendapatkan perhatian khusus aparat kepolisian. Polisi mulai memeriksa sejumlah pedagang pindang yang diduga ikannya menjadi penyebab terjadi keracunan.
Sebelumnya, puluhan warga di Desa Jayagiri Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur mengalami keracunan makanan massal. Dampaknya hingga kini sebanyak 70 orang mengalami gejala keracunan dan dua orang di antaranya meninggal dunia.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, keracunan massal tersebut terjadi setelah warga mengonsumsi makanan ikan pindang yang dijual pedagang pada saat kenaikan kelas di SDN Ciseureuh Desa Jayagiri pada Rabu (19/6) lalu. Warga mulai mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, muntah, pusing, dan lemas pada Jumat (21/6).
"Polisi berupaya mengungkap penyebab terjadinya keracunan,’’ ujar Kapolsek Sindangbarang, AKP Nandang kepada wartawan Ahad (23/6).
Salah satunya dengan memintai keterangan dari para pedagang ikan pindang di sekolah. Proses penyelidikan kata Nandang dengan dibantu aparat Polres Cianjur. Polisi memperdalam mengenai proses pembuatan makanan ikan pindang hingga dijual di momen pelepasan siswa SD.
Dari hasil keterangan yang diperoleh ungkap Nandang, banyak faktor yang membuat makanan tersebut menjadi penyebab keracunan massal. Misalnya dengan terkontiminasi udara atau kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Nandang menerangkan, makanan yang dijual di jalanan sekolah disajikan dengan terbuka dan kemungkinan bisa terkontaminasi. Namun untuk memastikan penyebab dari keracunan maka sampel makanan telah diambil dan dibawa untuk diperiksa di laboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan akan diperoleh pekan depan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar menambahkan, total jumlah warga yang keracunan mencapai sebanyak 70 orang. Rinciannya sebanyak 52 orang ditangani di puskesmas. Dari jumlah itu, sebanyak 27 orang hanya rawat jalan dan 23 lainnya sempat dirawat di puskesmas.
"Hingga Minggu ini hanya tinggal empat orang yang masih dirawat," ujar Tresna. ng.
Tresna mengatakan, ada dua orang warga yang meninggal dunia diduga akibat keracunan. Dua orang yang meninggal dunia yakni Ahmad Sadili (56 tahun) dan Rindi (11).Untuk memastikan penyebab meningglanya korban maka jenazah korban akan dilakukan autopsi.