Ahad 23 Jun 2019 23:38 WIB

Siloam Yogyakarta Gelar Edukasi Lewat Film Tiga Dimensi

Film tiga dimensi edukasi otak ini pertama dilakukan Siloam Hospitals Group

Siloam Hospitals Yogyakarta menggelar nonton film film kesehatan otak bertajuk
Siloam Hospitals Yogyakarta menggelar nonton film film kesehatan otak bertajuk "The Amazing Human Brain and The Potential Catastrophe"

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Siloam Hospitals Group melalui Siloam Hospitals Yogyakarta melakukan cara inovatif dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga dan melakukan deteksi dini, terutama pada organ otak. Edukasi dilakukan melalui pemutaran film format tiga dimensi yang menyajikan sejumlah penanganan kasus operasi otak beserta gejala dan penyakit yang menyertainya.

Ketua Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Group Profesor Eka J Wahjoepramono mengatakan film tiga dimensi tentang organ otak manusia ini merupakan satu satunya di dunia yang dibuat dan dimiliki Siloam Hospitals Group. Secara dominan,  penanganan perkara pada operasi otak yang dilakukan tim Siloam berlangsung sukses.

"Dengan melihat film ini, kami ingin menyampaikan bahwa, selain memiliki fungsi yang amat vital, sejumlah penyakit yang berkaitan pada saraf, darah dan organ lainnya dapat disembuhkan melalui deteksi dini otak,"kata dia dalam pemutaran film kesehatan otak bertajuk "The Amazing Human Brain and The Potential Catastrophe" berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (23/6).

Direktur Siloam Hospitals Yogyakarta Wiana R Maengkom mengatakan, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan otak (brain check up) secara rutin masih sangat jarang. Selama ini lebih banyak orang yang memeriksakan kesehatan jantung atau organ tubuh lainnya.

Pada kenyataannya, brain check up sangat diperlukan karena berguna untuk mendeteksi penyakit yang mengancam kesehatan otak, seperti stroke ataupun tumor. "Hal inilah yang ingin kami sosialisasikan juga kepada masyarakat di kota Jogya, melalui acara edukasi pemutaran film ini," ucap dia 

Salah satu pengunjung yang menonton film edukasi otak, Erik wisman, warga dari Sleman mengaku senang, "film tiga dimensi ini sangat membantu saya mengetahui akan pentingnya organ otak. Gambarnya nyata melalui tiga dimensi. Saya jadi tahu, betapa kompleksnya organ otak dan pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui deteksi dini otak, " pungkasnya.

Salah satu cara  deteksi dini otak dapat melalui "brain check up", adalah dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) yaitu sebuah prosedur diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan organ di dalam tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio tanpa radiasi sinar-X atau bahan radioaktif.

Dengan MRI, sel-sel hingga yang terkecil sekali pun di dalam otak dapat terlihat dan terdeteksi. Pemeriksaan MRI dianjurkan untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas, dimana risiko stroke sangat tinggi di usia ini. Namun demikian, pemeriksaan ini juga dianjurkan untuk mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita stroke.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement