REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat atau Jabar menyebut belasan operator bus dan ratusan armada angkutan umum yang siap melayani transportasi darat dari dan menuju Bandara Kertajati. Ada 19 operator bus dan 167 armada angkutan umum yang siap melayani transportasi darat dari dan menuju ke Kertajati.
"Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi karena dengan hadirnya Bandara Kertajati akan membuka pariwisata di daerah Timur Jawa Barat," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Andreas Wijanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Ahad (23/6).
Belasan operator bus dan ratusan angkutan umum tersebut akan mengangkut para penumpang pesawat dari Bandara Kertajati ke sejumlah kota, yakni Bandung, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Cikarang, Indramayu, Purwakarta, dan Sumedang, begitu pula sebaliknya.
Pernyataan kesiapan armada darat dari dan menuju Bandara Kertajati yang disampaikan oleh Dishub Jawa Barat tersebut merupakan tanggapan atas masukkan dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Sebelumnya, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menyarankan agar disediakan angkutan shuttle bus yang andal dengan penambahan simpul pemberangkatan ke Bandara Kertajati dari Bandung maupun kota-kota lain di sekitarnya.
Tidak kalah penting lagi, angkutan itu harus bersubsidi agar masyarakat bisa tertarik menggunakannya Solusi tersebut dibutuhkan untuk mengatasi kendala yang dihadapi penumpang pesawat yang harus melalui perjalanan darat cukup jauh menuju Bandara Kertajati.
Selain itu, Ketua MTI tersebut juga menyarankan agar pemerintah harus mempercepat pembangunan Tol Cisumdawu. Dengan beroperasinya tol tersebut, waktu tempuh penumpang dari kota-kota di sekitar Bandara Kertajati menjadi lebih cepat.
Sebanyak 56 penerbangan domestik Bandara Husein Sastranegara Bandung dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, mulai 1 Juli 2019. Perpindahan operasional penerbangan domestik itu sudah disepakati semua pihak, termasuk maskapai penerbangan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan 56 penerbangan domestik yang pindah ke BIJB Kertajati merupakan pesawat berjenis jet, sedangkan penerbangan pesawat berjenis propeler atau pesawat baling-baling dan penerbangan internasional tetap di Bandara Husein Sastranegara.