Senin 24 Jun 2019 03:34 WIB

Transjakarta Didorong Segera Operasikan Bus Listrik

Pengoperasian bus listrik masih terkendala perpres tentang kendaraan listrik.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Uji Coba bus Listrik di Monas.Bus listrik milik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melintas saat pra uji coba di Monas, Jakarta Pusat, Ahad (19/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Uji Coba bus Listrik di Monas.Bus listrik milik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melintas saat pra uji coba di Monas, Jakarta Pusat, Ahad (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat tata kota Yayat Supriyatna mendorong agar PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) segera mengoperasikan bus listrik. Ia mengatakan, angkutan umum bus listrik bisa menekan polusi dari jutaan kendaraan yang bergerak di Ibu Kota setiap harinya.

"Sudah saatnya Jakarta ini harus sudah dimulai dengan angkutan massal berbasis tenaga listrik, lebih bagusnya Transjakarta," ujar Yayat dalam diskusi 'Kesiapan Kendaraan Listrik Mengaspal di Jakarta' di Jakarta Pusat, Ahad (23/6).

Baca Juga

Transjakarta telah melayani rute di hampir seluruh wilayah DKI Jakarta. Dengan demikian, kata Yayat, jika Transjakarta bisa segera mengganti armadanya dengan bus listrik maka polusi bisa ditekan secara signifikan.

Menurut dia, seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa menyediakan angkutan umum berbahan tenaga listrik kendati unit kendaraan berbasis listrik harganya dua sampai tiga kali dari kendaraan berbahan bakar minyak atau fosil. Yayat melanjutkan, penyediaan kendaraan listrik memang pada awalnya diperlukan biaya yang cukup besar. 

Akan tetapi, dampak positif dari bus listrik akan lebih banyak didapatkan terutama dalam sisi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Untuk itu, ia menerangkan, Pemprov DKI seharusnya berinvestasi terhadap pembangunan jaringan transportasi massal berbasis listrik. 

Selain itu, kebijakan-kebijakan terkait penerapan kendaraan bertenaga listrik bisa diterapkan dalam peraturan daerah (perda). "Perda transportasi, kita ubah dari kebijakan-kebijakan yang merubah peraturan transportasinya itu tentu akan luar biasa," kata Yayat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengaku siap mengoperasikan bus listrik mengaspal di Ibu Kota. Akan tetapi, pengoperasian bus listrik masih terkendala Peraturan Presiden (Perpres) tentang kendaraan listrik yang belum diterbitkan.

"Kalau ada Perpres bisa dibuka. Kita siap sudah maju, tapi peraturan lebih tinggi dari level DKI Jakarta juga diperlukan," kata Agung.

Untuk saat ini, lanjut dia, PT Transjakarta sudah melakukan uji coba bus listrik di tempat wisata seperti Monas dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Uji coba dilakukan untuk melihat sejauh mana bus listrik Transjakarta bisa beroperasi sekaligus mengenalkannya kepada warga.

Pngamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, Perpres mengenai kendaraan listrik sudah tahap akhir. Pembahasan sudah dilakukan dan sekarang menunggu para menteri terkait membubuhkan parafnya untuk diteruskan kepada presiden yang mengesahkannya.

"Saya berharap sebulan ini keluar. Saya cek minggu lalu Menteri ESDM sama Menteri Perindustrian sudah setuju, Kementerian Hukum dan HAM belum, Menteri Keuangan belum, enggak tahu kalau sekarang, saya harus cek minggu depan," jelas Agus yang terlibat mendorong Perpres tersebut segera disahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement