REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH— Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengajak kepada seluruh masyarakat di daerah itu agar menghormati dan tidak melecehkan isi kandungan yang terdapat dalam kitab suci Alquran, pedoman hidup umat Islam di muka bumi.
“Hari ini kita bisa kita lihat, ketika didengungkan ayat suci Alquran banyak orang yang tertawa. Banyak orang yang berbicara yang tidak ada hubungannya dengan pembacaan ayat suci Alquran,” kata Ramli MS saat membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 2019 di Kecamatan Panton Reue, Aceh Barat, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan, sebagai umat Islam, hal ini tentu merupakan bentuk pelecehan terhadap ayat suci Alquran, sehingga masyarakat wajib sadar bahwa isi dalam kitab suci tersebut adalah ayat yang tidak bisa diremehkan.
Agar sikap tidak terpuji seperti itu tidak lagi terulang, dia meminta para guru di Aceh Barat agar lebih giat melakukan pendidikan agama dan akhlak kepada anak didik, agar sikap berbicara dan tertawa saat baca Alquran tidak lagi terjadi di kabupaten itu.
Sebagai daerah yang memiliki Alquran keramat dan tempat peristirahatan terakhir pahlawan Aceh, Teuku Umar Johan Pahlawan, Bupati Ramli MS meminta kepada seluruh masyarakat di kabupaten itu agar tidak membuat suatu kegiatan yang berdampak terhadap pelecehan ayat suci Alquran.
Akan tetapi, menjadikan ayat suci Alquran sebagai pedoman hidup kepada seluruh umat Islam sebagai jalan kebenaran baik di dunia maupun di akhirat kelak, katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana MTQ Kabupaten Aceh Barat Marhaban mengatakan kegiatan tersebut diikuti 440 orang kafilah yang berasal dari 11 kecamatan di kabupaten setempat, dengan memperlombakan delapan cabang perlombaan.
Camat Panton Reue, Aceh Barat, Zakaria, mengatakan kegiatan tersebut merupakan ajang silaturahmi untuk menumbuhkan kembangkan rasa cinta kepada Alquran, sehingga cita-cita mewujudkan Aceh Barat, negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur dapat terwujud.*