REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menata rute penerbangan dari Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandar Udara Kertajati, Majalengka. Langkah ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan pusat pariwisata baru di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Direktur Bandar Udara Jawa Barat Pramintohadi Sukarno mengatakan pertumbuhan lalu lintas udara di Jawa Barat sudah tidak terakomodasi oleh Bandara Husein Sastranegara. Sepanjang 2016-2018, jumlah penumpang tumbuh 6 persen menjadi 3,86 juta pax. Kargo tumbuh 40 persen jadi 19,21 juta kilogram, dan lalu lintas pesawat tumbuh 11 persen jadi 31.865 pergerakan pesawat.
"Jadi mau tidak mau harus pindah karena Bandara Husein sudah maksimal dikembangkan,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/6).
Sementara President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menambahkan pihaknya selaku stakeholder yang akan mengelola Bandar Udara Kertajati telah siap melayani perpindahan penerbangan maskapai jet domestik dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka.
"Sesuai rencana, perpindahan 56 penerbangan yang meliputi 13 rute domestik ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tersebut akan dimulai pada 1 Juli 2019 mendatang dan kami telah siap memfasilitasinya," ucapnya.
Berbagai akses penunjang pun telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sudah ada 19 operator bus dan 167 armada angkutan umum yang siap melayani transportasi darat dari dan menuju Bandara Kertajati menuju Bandung, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Cikarang, Indramayu, Purwakarta, dan Sumedang. Begitu pula dengan akses tol. Tol Cisumdawu sebagai salah satu akses penunjang utama Bandara Kertajati semakin ditingkatkan proses pengerjaannya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti optimistis Bandara Kertajati akan mendorong pengembangan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah Majalengka dan sekitarnya.
“Kami optimistis Bandara Kertajati ini akan menjadi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah-daerah di Jawa Barat secara keseluruhan terutama wilayah Majalengka dan sekitarnya,” ucapnya.