Senin 24 Jun 2019 14:11 WIB

Kementerian PUPR Bangun Kembali Jembatan Kuning Palu

Jembatan Kuning dipalu dibangun setelah hancur akibat gempa 2018.

Petugas menggunakan alat berat untuk meratakan sisa reruntuhan puing Jembatan Palu IV atau jembatan kuning , di Palu Kamis (8/11)
Foto: Dea Alvi Soraya/Republika
Petugas menggunakan alat berat untuk meratakan sisa reruntuhan puing Jembatan Palu IV atau jembatan kuning , di Palu Kamis (8/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal merekonstruksi atau membangun kembali Jembatan Kuning atau Jembatan Palu IV, Sulawesi Tengah. Salah satu ikon kota Palu tersebut hancur akibat gempa dan tsunami pada September 2018.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto, mengatakan  rekonstruksi Jembatan Palu IV mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) yakni berupa dana hibah senilai 2,5 miliar yen atau sekitar Rp 325 miliar.

Baca Juga

Dia mengatakan, penandatanganan perjanjian hibah antara Kementerian PUPR dan JICA tersebut juga telah dilakukan oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto dan Kepala Kantor Perwakilan JICA Indonesia Shinichi Yamanaka di Jakarta, 21 Juni 2019.

Sugiyartanto dalam acara tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jepang yang telah membantu dalam rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah.

"Bencana gempa dan tsunami telah mengakibatkan hancurnya sejumlah fasilitas dan infrastruktur publik, termasuk jalan dan jembatan," kata Sugiyartanto dalam keteragannya di Jakarta, Senin (24/6).

Untuk itu, ujar dia, rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya sangat krusial untuk memulihkan keadaan.

Kepala BPJN XIV Palu Sulawesi Tengah, A Satriyo Utomo, mengatakan saat ini rekonstruksi Jembatan Palu IV masih dalam tahapan persiapan lelang dan finalisasi desain jembatan.

"Panjang bentangnya direncanakan 250 meter, namun kita masih mendiskusikan apakah tipe jembatan cable stayed atau suspension bridge," kata Satriyo Utomo.

Sedangkan untuk penentuan lokasinya, menurut dia, direncanakan tidak jauh dari lokasi Jembatan Palu IV sebelumnya.

Satriyo berharap dengan kembali dibangunnya jembatan tersebut akan turut menjadi simbol kebangkitan dan optimisme masyarakat Palu pasca bencana. Ditargetkan paling lambat rekonstruksi Jembatan Palu IV dapat diselesaikan pada tahun 2022.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan kembali jembatan yang membentang di atas Teluk Talise diharapkan akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan membantu percepatan pemulihan Kota Palu.

Sebelum luluh lantak akibat bencana gempa dan tsunami pada September 2018 lalu, Jembatan Kuning atau Jembatan Palu IV tersebut telah dibangun sejak tahun 2006 oleh Pemerintah Kota Palu.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement