Senin 24 Jun 2019 15:30 WIB

Jejak Ilmuwan Muslim di Merv

Sebagai pusat peradaban, Merv juga menjadi sumber ilmuwan-ilmuwan Muslim yang mumpuni

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai pusat peradaban, Merv juga menjadi sumber ilmuwan-ilmuwan Muslim yang mumpuni, seperti Ahmad bin 'Abdallah al- Marwazi yang dikenal sebagai Habash al-Hasib.

Ia adalah seorang astronom, ahli geografi, dan ahli matematika yang pertama kali menggambar rasio trigonometrik, sinus, kosinus, garis singgung, dan kototen. Habash juga menjadi salah satu ilmuwan yang terlibat dalam pengamatan astronomi yang berhubungan dengan gerhana matahari.

Baca Juga

Al-Saghani, astronom, sejarawan, dan ahli matematika, juga lahir dan besar di Merv. Ia mengikuti jejak Banu Musa yang mendalami segitiga dan merumuskannya sebelum dilaku kan ilmuwan Yunani. Ada pula Ibnu Ahmad al-Kharaqi yang juga dikenal sebagai al- Marwazi dari Kharaq, dekat Kota Merv.

Beberapa karya Ibnu Ahmad al-Kharaqi, antara lain, kitab Muntaha al-Idrak fi Taqsim al-Aflak, Al-Tabsira fi 'Ilm al-Haya', Al-Ri sala al-Shamila, dan Al-Risala al-Maghri biya. Sayang, dua kitab terakhir tak berhasil diselamatkan. Salah satu bagian kitab Mun taha mendeskripsikan lima samudra yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

Ilmuwan Muslim lain yang lahir di bumi Merv adalah sejarawan Al-Tamimi al-Sam'a ni. Ia lahir di Merv pada 1113 dan wafat di Merv pula pada 1166. Al-Tamimi melanjutkan penulisan sejarah Baghdad yang sudah dimulai al-Khatib. Ia juga melakukan studi ten tang marga-marga Arab beserta silsilahnya yang ditulis ke dalam delapan volume buku.

Marga-marga dari orang-orang terkenal ia kumpulkan saat ia mela kukan perjalanan. Kitab ber nama An-Ansab itu mencakup marga Persia, Transoxiana (Uzbekistan dan Kazakhstan), dan Asia Tengah. Kitab Al-Ansab yang kemudian lebih di kenal dengan sebutan The Lubab kemudian dikom pilasi oleh seorang seja rawan bernama Ibnu al-Athir.

Sayangnya, tak ada kitab Ansab yang lengkap. Penelusuran karya lengkap al-Tamimi se harusnya bisa dilakukan melalui karya Ibnu al-Athir dan al-Suyuti. Karya-karya Ibnu al-Athir dan al-Suyuti juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman.

Ulama besar atau mungkin terbesar dari Merv adalah Abderahman al-Khazini. Al Khazini adalah seorang praktisi matematika di bawah perlindungan peng adilan Seljuk. Dia adalah seorang pertapa dan menolak segala macam bentuk hadiah.

Hidupnya sangat bersahaja, cukup hanya dengan tiga dinar dalam setahun. Prestasinya da lam bidang astronomi meliputi deskripsi tentang pem bangunan jam air yang dirancang untuk tu juan astronomi.

Al-Khazini juga dikenal karena bukunya Kitab Mizan al-Hikma (/Kitab Keseimbangan Kebijaksanaan) menjadi ensiklopedi rujukan fisika Muslim. Ia juga menulis Kitab Mizan al-Hikma. Kitab ini menerangkan, antara lain, tentang keseimbangan hidrostatik, teori statika dan hidrostatik, serta topik lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement