Senin 24 Jun 2019 19:55 WIB

Hasto Isyaratkan PDIP Pantas Dapat Porsi Lebih di Kabinet

PDIP mampu mempertanggungjawabkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf di basis partai.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali menyinggung perihal komposisi kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin nanti. Hasto mengatakan, porsi kabinet sebaiknya melihat kerja partai dalam memenangkan pasangan calon (paslon) tersebut.

"Terkait kabinet banyak yang menilai bahwa PDIP menjadi pilar utama bersama rakyat bersama partai koalisi di dalam memenangkan pak Jokowi-Ma'ruf," kata Hasto Kristiyanto, Senin (24/6).

Baca Juga

Hasto mengklaim, PDIP mampu mempertanggungjawabkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf di daerah lokasi basis kekuatan partai. Dengan demikian, lanjutnya, kemenangan di PDIP itu senafas dengan kemenangan paslon 01.

Dia mengungkapkan, calon presiden (capres) pejawat berhasil menang di 21 Provinsi dan 1 luar negeri sedangkan PDIP menang di 19 Provinsi 1 luar negeri.

"Nah urusan kabinet tentu saja akan melihat faktor-faktor itu. Melihat bagaimana PDIP dengan komposisi kursi terbesar di DPR RI," kata Hasto lagi.

Kendati begitu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) itu mengaku menyerahkan sepenuhnya komposisi jatah menteri kepada kepala negara. Dia mengatakan, pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

Hasto mengungkapkan, PDIP memiliki banyak calon menteri baik itu berasal dari kepala daerah, DPP atau DPR RI. Meski demikian, dia melanjutkan, partai menyerahkan keputusan akhir terkait calon menteri kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Kami serahkan kepada ibu ketua umum," singkatnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement