REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago menegaskan pentingnya rekonsiliasi antardua paslon. Rekonsiliasi akan meneguhkan keseimbangan peran antara pemerintah dan oposisi, Senin (24/6).
"Setelah sidang MK (Mahkamah Konstitusi) tentu masing-masing pihak wajib menerima hasilnya dengan legawa. Pihak yang menang segera bekerja dan yang kalah tetap sebagai oposisi sajalah," Tutur Irma kepada Republika.co.id.
Politisi Partai Nasdem itu berpandangan, pemerintahan yang kuat dibentuk melalui mekanisme kontrol dan keseimbangan (check and balance) yang baik. "Pemerintah akan kuat jika dikontrol oleh oposisi yang elegan," ujarnya.
Kemudian ketika disinggung soal mediator yang akan mempertemukan 01 dan 02. Irma merespons, hal itu sudah tidak diperlukan lagi. Menurutnya, proses persidangan MK telah berperan sebagai penengah yang baik.
Irma menegaskan, pemerintahan yang demokratis membutuhkan mekanisme kontrol dan keseimbangan. Menurutnya, hal itu hanya dapat dilakukan jika pemerintah dan oposisi sama-sama mengetahui tugas dan fungsinya.
Sebelumnya, pada akhir Mei lalu, Jusuf Kalla (JK) didorong untuk menjadi penengah pertemuan antara Jokowi (01) dan Prabowo (02). JK dianggap sebagai tokoh yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.