Selasa 25 Jun 2019 11:09 WIB

AS Pindahkan 250 Ribu Anak Migran di Tahanan Perbatasan

Anak-anak migran ditahan dalam kondisi tidak layak di perbatasan Texas, AS.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Pelintas Batas Tanpa Dokumen di Perbatasan Meksiko
Foto: EPA
Pelintas Batas Tanpa Dokumen di Perbatasan Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebanyak hampir 250 ribu anak-anak migran telah dipindahkan ke tempat penampungan setelah berada di stasiun patroli perbatasan Texas, Amerika Serikat (AS). Selama beberapa pekan, mereka ditahan dalam kondisi tidak layak, seperti tempat yang kotor serta tidak adanya makanan dan air yang memadai.

Juru bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) Evelyn Stauffer mengatakan 249 anak dari fasilitas di Clint, Texas dipindahkan ke tempat penampungan yang dikelola lembaga tersebut, Selasa (25/6). Sebelumnya, kekhawatiran terhadap kondisi anak-anak tersebut diungkapkan oleh kelompok pengacara.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, kelompok pengacara mengatakan mereka melihat balita yang berada di lokasi penahanan. Hal yang sangat menyedihkan adalah balita tersebut tidak menggunakan popok dan dirawat oleh anak-anak lainnya yang tidak memiliki hubungan saudara.

Banyak anak yang ditahan tidak mendapatkan cukup makanan, termasuk juga pakaian bersih, sikat gigi, dan air untuk mandi. Beberapa diantara mereka juga dilaporkan harus tidur beralaskan lantai beton.

Menurut hukum yang berlaku di AS, anak-anak yang melintasi perbatasan tanpa orang tua atau wali sah harus tinggal di fasilitas penahanan jangka pendek di stasiun patroli perbatasan. Namun, mereka hanya diperkenankan berada di sana tidak lebih dari 72 jam dan harus dipindahkan ke tempat penampungan HHS segera.

Namun, pada kenyataannya anak-anak dapat menunggu lebih lama di tahanan perbatasan yang tidak dirancang untuk merawat mereka. Salah satu faktor penyebab hal ini adalah jumlah anak yang datang semakin banyak hingga melebihi kapasitas.

“Ini adalah akibat langsung dari jumlah anak yang datang tidak dapat diperkirakan dan tak pernah terjadi sebelumnya,” ujar Stauffer.

Menurut Stauffer, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS telah merujuk hampir 10 ribu anak ke penampungan HHS pada Mei lalu. Jumlah itu menjadi yang tertinggi, sepanjang sejarah dibentuknya program tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement