REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Otong Surasman
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diamdiam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia- Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."
Surah Fathir [35] ayat 29 dan 30 di atas, memberikan informasi kepada kita sebagai umat Islam agar dalam menempuh hidup ini tidak mengalami kerugian. Maka itu, ada tiga kunci yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, membaca Alquran secara istiqamah.
Kata yatluuna kitaballah pada ayat ini adalah satu paket bacaan yang tidak bisa terpisahkan, yaitu membaca Alquran secara baik dan benar (sesuai dengan salah satu periwayatan bacaan Alquran yang mutawatir), memahami isi kandungan Alquran dengan sebaik-baiknya dan berusaha sekuat tenaganya mengamalkan isi kandungan Alquran dalam kehidupan nyata.
Dengan membaca Alquran, sekian banyak manfaat yang dapat diraih oleh para pembacanya. Mendapatkan pahala yang banyak (satu huruf dibalas dengan satu kebajikan yang dilipatgandakan menjadi 10 kebajikan, hati pembacanya secara langsung mendapatkan ketenangan, menjadi penerang di kegelapan alam kubur, menjadi syafaat pada hari kiamat, dan terbebas dari aduan Rasulullah SAW.
Dengan mempelajari isi kandungan Alquran, wawasan ilmu pengetahuan menjadi luas. Ternyata seluruh rangkaian kehidupan semuanya sudah tercatat di dalam kitab suci Alquran. Bahkan, ketika Alquran berbicara tentang alam semesta atau ayat kauniyah 70 persen lebih seakan-akan berbicara tentang Indonesia, walaupun ayat tersebut turun di Makkah atau Madinah.
Dengan mengamalkan isi kandungan Alquran, sudah jelas kebahagiaan hidup ada di depan mata kita semua. Ini yang harus dipegang erat oleh umat Islam, agar dalam menempuh kehidupan benar-benar mencapai kebahagiaan dan terhindar dari kerugian. Kedua, melaksanakan shalat, baik menyangkut shalat wajib maupun shalat sunah yang berdasarkan yatluuna kitaballah, bukan sekadar melaksanakan shalat. Akan tetapi, melaksanakan shalat yang penuh dengan kekhusyukan, mentadaburi (merenungkan bacaan yang dibaca dalam shalat), menjaga rukun dan syarat syah shalat sehingga shalatnya mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar.
Ketiga, mendermakan sebagian rezeki yang Allah SWT berikan, baik yang menyangkut sedekah wajib maupun yang sunah. Berupaya mendermakannya setiap hari atau setiap saat mengikuti pelaksanaan shalat lima waktu, tentunya lebih baik lagi, berapa pun jumlahnya. Yang terpenting adalah bagaimana agar kita membiasakan diri menjadi orang yang dermawan.
Nah, bilamana ketiga kunci ini dapat kita laksanakan setiap hari, kita termasuk orang-orang yang beruntung dan tidak akan mengalami kerugian dalam hidupnya. Bukan hanya di dunia, melainkan juga kelak di akhirat termasuk orang-orang yang berbahagia.