REPUBLIKA.CO.ID, Setiap tanggal 25 Juni, dunia merayakan Hari Pelaut Sedunia atau Day of Seafarer, termasuk Indonesia. Pada peringatan Hari Pelaut Sedunia tahun ini, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memberikan apresiasi terhadap jasa para pelaut sekaligus mendorong kesetaraan gender kaum perempuan untuk berperan sebagai pelaut yang andal sesuai dengan tema Hari Pelaut Sedunia tahun 2019 yakni “I Am On Board With Gender Equality”.
Saat ini dunia maritim tengah mengedepankan pentingnya perempuan dalam jajaran profesional profesi pelaut. Sehingga kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dalam komunitas maritim diangkat menjadi tema Hari Maritim Sedunia tahun ini, yang diharapkan dapat memberikan gaung yang kuat dan meluas.
“Moment Hari Pelaut se-dunia ini juga memberikan peluang besar bagi perempuan untuk menunjukkan peran dan kontribusi yang telah mereka berikan dalam berbagai karir dan profesi maritim, khususnya pelaut,” ujar Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt Sudiono dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (25/6).
Saat ini dunia maritim tengah mengedepankan pentingnya perempuan dalam jajaran profesional profesi pelaut. (Foto: Humas Ditjen Hubla)
Menurut Sudiono, kita tidak boleh memandang sebelah mata kemampuan pelaut perempuan karena dari catatan rekan jejak pelaut perempuan cukup baik dan perlu mendapat perhitungan. Untuk itu, mereka harus memperoleh hak yang sama dalam bekerja maupun peluang jenjang karier.
Selain itu, peringatan Hari Pelaut Sedunia sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaut yang telah berkorban baik waktu dan tenaga untuk memastikan perpindahan orang, pengiriman barang dan komoditas di dunia berjalan dengan lancar, aman dan selamat sampai tujuan.
Terlebih, Indonesia sebagai anggota Dewan IMO (International Maritime Organization) Kategori C juga ikut merayakan hari pelaut sedunia bersama negara-negara maritim dunia lainnya.
“Sebagai negara kepulauan memiliki jumlah pelaut yang terbesar di dunia, sudah sepatutnya kita menghargai dan menghormati jasa para pelaut Indonesia dalam mendukung perekonomian dunia khususnya Indonesia," kata Sudiono.
Dia menambahkan, sumbangsih para pelaut dunia, termasuk pelaut Indonesia sangat besar terhadap perekonomian dunia. Saat ini hampir 90 persen barang-barang yang ada di dunia dibawa dengan menggunakan moda transportasi laut. Karenanya, pelaut memiliki peran yang sangat penting dan strategis sebagai penggerak kelancaran perekonomian nasional dan dunia.
"Sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Pelaut se-Dunia bagi seluruh pelaut, khususnya bagi para pelaut perempuan. Semoga para pelaut perempuan Indonesia dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional guna mewujudkan pelayaran yang aman dan selamat tanpa adanya diskriminasi dalam bertugas,” imbuhnya.
Sebagai informasi, penetapan Hari Pelaut Sedunia setiap tanggal 25 Juni adalah hasil dari kesepakatan akhir sidang IMO tentang Standard Training of Watchkeeping for Seafarers (STCW) 1978 amandemen 2009 pada 21 s.d. 25 Juni 2010 di Manila. Sehingga, sejak tahun 2011 di setiap tanggal 25 Juni diperingati sebagai Hari Pelaut Sedunia.
Agar peringatan hari pelaut sedunia lebih dikenal oleh masyarakat luas, Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut juga turut memeriahkan dan ikut berpartisipasi melalui pemasangan spanduk/banner/umbul-umbul di kantor UPT dan pelabuhan serta mempublikasikannya melalui media sosial masing-masing UPT.