REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Sebanyak 14 kelompok kesenian karnaval dari Jawa Barat (Jabar) tampil di Galuh Ethnic Carnival di Alun-alun Kabupaten Ciamis, Selasa (25/6). Gelaran yang menambilkan berbagai seni tradisi itu dilaksanakan untuk memeringati hari jadi ke 377 Kabupaten Ciamis.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, kegiatan Galuh Ethnic Carnival sengaja diselenggarakan untuk menampilkan budaya dari Kabupaten Ciamis dan beberapa kabupaten/kota yang ada di Jabar. Ia berharap, dengan kegiatan itu, kesenian tadisi yang ada di Jabar semakin berkembang.
"Kita dapat menampilkan seni budaya tradisional yang luar biasa. Terima kasih kepada semua yang memeriahkan hari jadi Kabupaten Ciamis yang ke-377," kata dia, Selasa (25/6).
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis sengaja mengemas acara hari jadi wilayahnya dalam bentuk festival. Selain menampilkan kesenian karnaval, Galuh Ethnic Carnival juga diramaikan dengan stan-stan pameran kasih kerajinan lokal. Selain itu, Bupati juga sekaligus melaksanakan kegiatan ngopi bareng dengan suguhan kopi asli Ciamis.
Menurut dia, Kabupaten Ciamis sangat memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Dalam acara ngopi bareng, misalnya, Herdia berharap acara itu juga bisa menjadi ajang memromosikan Kabupaten Ciamis sebagai salah satu daerah penghasil kopi. Namun, ia mengakui saat ini Ciamis masih kurang dalam hal pengolahan.
Kesenian arak-arakan dari Jabar tampil di Galuh Ethnic Carnival di Alun-alun Kabupaten Ciamis, Selasa (25/6). Gelaran itu merupakan rangkaian acara HUT ke 377 Kabupaten Ciamis.
"Harapannya ke depan ini bisa kesenian dan hasil dari Ciamis dapat dikembangkan, sehingga menjadi daya tarik wisata masyarakat untuk datang ke Ciamis," kata dia.
Penggagas Galuh Ethnic Carnival Eman Hermansyah mengatakan, konsep acara itu dasarnya adalah untuk mengenalkan kesenian tradisi arak-arakan yang banyak berkembang di Kabupaten Ciamis. Pasalnya, banyak kesenian arak-arakan yang ada di Kabupaten Ciamis yang belum dikenal masyarakat luas. Padahal, menurut dia, kesenian arak-arakan di Kabupaten Ciamis dikenal dengan keunikan, nilai artisitik, dan keeksotisannya.
"Hampir semua seni karnaval di ciamis itu pernah juara. Ada bebegig, wayang landung, mabokuy, buta daor, buta kararas, buta batok. Ini yang menjadikan kita sangat kaya," kata dia.
Melalui Galuh Ethnic Carnival, lanjut dia, kesenian tradisi itu ingin terus diperkenalkan kepada masyarakat luas. Pasalnya, bukan tidak mungkin ada masyarakat Kabupaten Ciamis yang belum mengenal kesenian tradisinya sendiri.
Ia mengatakan, Galuh Ethnic Carnival tahun ini merupakan yang kali kedua dilaksanakan berbarengan dengan hari jadi Kabupaten Ciamis. Sebanyak 14 kesenian arak-arakan, di mana tujuh kesenian berasal dari Ciamis dan sisanya dari kabupaten/kota lain di Jabar, ikut meramaikan.
"Tujuan utamanya adalah mengangkat, mengembangkan, dan melestarikan, seni yang sudah ada di Kabupaten Ciamis," kata dia.