REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemadam Kebakaran Kota Cianjur, Jawa Barat, mencatat dalam satu hari, yakni pada Selasa, tiga peristiwa kebakaran terjadi di wilayah perkotaan Cianjur. Warga diimbau waspada dan mengantisipasi terjadinya kebakaran.
Komandan Regu (Danru) 2 Unit Pemadam Kebakaran Kota Cianjur, Hendra Gunawan mengatakan tiga peristiwa terjadi Kecamatan Cianjur, Karangtengah, dan Cilaku yang menimpa rumah pribadi milik warga. "Satu orang meninggal dunia dalam kebakaran ruko di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Muka. Sedangkan di dua lokasi lainnya hanya kerugian materi yang diduga akibat arus pendek listrik," katanya, Selasa (25/6).
Ia menjelaskan, kebakaran yang terjadi dalam satu hari itu nyaris bersamaan, seperti yang menimpa rumah pribadi di Kampung Cihampelas, Desa Cibinonghilir, Kecamatan Cilaku. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun petugas mencatat kerugian materil akibat arus pendek listrik mencapai Rp 80 juta.
"Lokasi ketiga di area pergudangan Rawabango, Desa Bojong, sebuah gudang penyimpangan kasur lantai terbakar diduga akibat arus pendek listrik. Kejadiannya hampir bersamaan antara lokasi pertama sampai ketiga," katanya.
Meskipun lokasinya tidak terlalu jauh, hal itu sempat menyulitkan pemadam kebakaran karena harus membagi petugas, termasuk kendaraan pemadam yang jumlahnya belum maksimal. "Untuk yang di ruko itu pukul 04.30 WIB, kemudian di Cibinonghilir pada pukul 08.00 WIB, terakhir di Rawabango ekitar pukul 09.30 WIB. Petugas harus dibagi-bagi agar semua dapat ditangani," katanya.
Seiring meningkatnya laporan kebakaran, mereka mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terutama memasuki musim kemarau. Warga diminta tidak membakar lahan perkebunan dan area hutan.
Kasatpol PP dan Damkar Cianjur, Muzani Saleh, mengatakan kebakaran lahan setiap memasuki musim kemarau selalu mengalami peningkatan karena banyak lahan ilalang kering yang mudah terbakar akibat faktor cuaca panas dan faktor kelalaian manusia. "Saat ini sudah memasuki musim kemarau, untuk mengurangi terjadinya kebakaran lahan dan area hutan, kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan sosialisasi dan monitoring di masing-masing wilayah," katanya.