Selasa 25 Jun 2019 16:22 WIB

Orang Arab Kini tidak Religius

Arab Barometer mewawancarai 25 ribu orang di 10 negara.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pengemudi taksi bertadarus Alquran saat menunggu penumpang di sekitar Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Rabu (8/5/2019).
Foto: Antara/Aji Styawan
Seorang pengemudi taksi bertadarus Alquran saat menunggu penumpang di sekitar Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Rabu (8/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang Arab mengakui kini tidak religius, terutama mereka yang berada di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dilansir di BBC, Selasa (25/6), jaringan riset Arab Barometer untuk BBC News Arabic telah mewawancarai 25 ribu orang di 10 negara termasuk Palestina pada akhir 2018-musim semi 2019.

Sejak 2013, sejumlah orang yang tidak religius mengalami peningkatan dari delapan persen menjadi 13 persen. Menurut penelitian di Yaman, 18 persen penduduk usia di bawah 30 tahun mengaku tidak religius.

Baca Juga

Selain Yaman, ada sembilan negara yang penduduknya tidak religius. Di, warga yang tidak religius Tunisia mengalami peningkatan dari 14 persen pada 2013 menjadi 30 persen pada 2018-2019, Libya dari 10,5 persen menjadi 25 persen, Aljazair dari sembilan persen menjadi 14 persen, Lebanon dari 13 persen menjadi 12 persen, Maroko dari tujuh persen menjadi 13 persen, Mesir dari enam persen menjadi 10 persen, Sudan dari delapan persen menjadi sembilan persen, Palestina dari sembilan persen menjadi 9,5 persen, Yordania dari delapan persen menjadi sembilan persen, Iraq dari delapan persen menjadi 8,5 persen.

Dilansir di Guardian, Direktur Arab Barometer Michael Robbins mengatakan survei dilakukan secara acak secara pribadi dan tatap muka. Sebagian besar survei terdiri dari pertanyaan pilihan ganda yang dijawab di tablet.

Proporsi orang yang mengatakan mereka tidak religius meningkat dari 11 persen pada 2012-14 menjadi 18 persen pada 2019. Kepercayaan pada para pemimpin agama juga menurun di mana-mana, kecuali Yaman. Sedangkan Irak, Palestina, dan Sudan menunjukkan penurunan kepercayaan yang paling tajam.

Kepercayaan pada gerakan Islam, seperti Hamas, Hizbullah dan Ikhwanul Muslimin, bahkan lebih rendah kepada para pemimpin agama di partai Ennahda Tunisia telah menurun 24 persen di Tunisia sejak 2011, 21 persen di Yordania sejak 2012, dan 20 persen sejak 2013 di Maroko.

Barometer Arab adalah jaringan penelitian yang berbasis di Princeton University. Mereka telah melakukan survei seperti ini sejak 2006. Wawancara berdurasi 45 menit yang sebagian besar berbasis tablet.

Itu adalah pendapat dunia Arab, jadi tidak termasuk Iran atau Israel, meskipun itu termasuk wilayah Palestina. Sebagian besar negara di wilayah ini dimasukkan, tetapi beberapa pemerintah Teluk menolak akses penuh dan adil untuk survei. Hasil survei Kuwait datang terlambat untuk dimasukkan dalam berita. Sedangkan Suriah tidak dapat dimasukkan karena sulitnya akses.

Untuk alasan hukum dan budaya, beberapa negara diminta memberikan beberapa pertanyaan. Pengecualian ini diperhitungkan saat mengungkapkan hasil dengan batasan yang diuraikan dengan jelas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement