Rabu 26 Jun 2019 00:40 WIB

Paris Buat Kolam Hingga Kamar Pendingin Hadapi Hawa Panas

Eropa dihantam gelombang panas ekstrem di awal musim panas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Kota Paris, Prancis.
Foto: dentons.com
Kota Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris bersiap menghadapi gelombang panas ekstrem dengan membuka kolam renang tambahan dan memasang mesin kabut di seluruh kota. 

Kota itu meningkatkan kesiapannya dengan harapan menghindari terulangnya gelombang panas sebelumnya yang menyebabkan ribuan kematian. Ujian sekolah telah ditunda dan kolam renang akan dibuka kemudian, sementara kamar berpendingin dan hotline informasi telah dipasang.

Baca Juga

Dilansir di Business Insider, Rabu (26/6) disebutkan, pemerintah Paris memperingatkan orang lanjut usia dan orang sakit sebagai yang paling berisiko dalam serangan gelombang panas. Pemerintah setempat telah mendesak masyarakat untuk menghindari alkohol dan menghabiskan waktu di tempat-tempat dingin seperti supermarket dan bioskop.

Meteo France, badan cuaca nasional Prancis, mengatakan beberapa bagian negara itu dapat mencapai 40 derajat Celcius, pada hari Rabu (26/6). Temperaturnya luar biasa tinggi, terutama untuk awal musim panas. BBC melaporkan bahwa kelembaban bisa membuatnya terasa seperti 47 derajat Celcius. 

Meteo France menyebut cuaca luar biasa panas untuk akhir Juni. Jerman, Swiss, Spanyol, dan Belgia juga bisa mendapatkan suhu yang memecahkan rekor.

Para pejabat di seluruh Paris sedang bersiap menghadapi panas tersebut. Perkiraan suhu panas tahun ini seperti suhu yang dialami negara itu pada 2003, ketika 15 ribu orang meninggal di Prancis dan rumah sakit dan kamar mayat menjadi kewalahan.

Anne Hidalgo, wali kota Paris, memberlakukan rencana aksi gelombang panas pada Senin (24/6), yang meliputi pembuatan "ruang dingin" publik, tambahan air mancur di seluruh kota, dan mesin yang menyemprotkan kabut pendingin ke jalan-jalan.

Wali kota mengatakan beberapa kolam renang kota akan tetap buka setelah jam 10 malam. Sedangkan kolam sementara yang baru, akan diperkenalkan di beberapa daerah kota yang berpenduduk padat. Dia juga mengatakan orang akan diizinkan untuk berenang di salah satu cekungan kanal.

Pemerintah juga menginstal perangkat untuk mengubah beberapa hidran api menjadi air mancur dan alat penyiram. Agnès Buzyn, menteri kesehatan Prancis, mengatakan kepada rumah sakit dan rumah pensiun untuk waspada.

Wali kota mengumumkan layanan telepon yang dapat didaftarkan oleh orang lanjut usia atau orang sakit. Pejabat memanggil orang-orang secara teratur dan mengirim bantuan jika perlu.

Pemerintah setempat juga menyediakan hotline yang bisa dihubungi orang untuk mendapatkan informasi lebih banyak sepanjang hari, memasang shower umum, dan menempatkan kipas di kamar anak-anak. Kota itu juga akan menyalurkan air bagi para tunawisma. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement