Rabu 26 Jun 2019 09:10 WIB

Menanti Sepak Terjang Ratu Tisha di Kancah Internasional

Gusti menilai, jabatan Tisha sangat strategis.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ratu Tisha Destria
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ratu Tisha Destria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Gatot S Dewa Broto, mendukung terpilihnya Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha sebagai wakil presiden ASEAN Football Federation (AFF). "Ya, turut senang," kata Gatot saat dihubungi Republika, kemarin.

Menurut Gatot, penetapan Tisha sebagai 'tangan kanan' federasi sepak bola AFF membawa dampak positif bagi sepak bola nasional. Terlebih lagi, Ratu merupakan wanita Asia Tenggara pertama yang memegang jabatan tersebut. "Paling tidak bisa buka networking secara internasional," ujarnya.

Ratu Tisha ditunjuk sebagai wakil presiden untuk periode 2019-2023. Seperti dilansir laman resmi PSSI, ia dipilih setelah AFF menggelar kongres luar biasa di Laos pada Sabtu (22/6) lalu.

Di kancah sepak bola Indonesia, ia juga perempuan pertama yang memegang jabatan sekretaris jenderal PSSI sejak asosiasi itu berdiri pada 19 April 1930. Menurut situs web resmi PSSI, Senin (24/6), dua orang lainnya yang ditunjuk sebagai wakil presiden AFF adalah Pangeran Sufri Bolkiah, yang adalah presiden Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam, dan Lim Kia Tong, yang merupakan presiden Sepak Bola Singapura.

"Saya mengucapkan selamat kepada tiga tokoh atas pengangkatan mereka sebagai wakil presiden baru. Mereka datang dengan banyak pengalaman dan akan berkontribusi secara luas untuk pengembangan AFF pada masa depan. Kami sekarang memiliki tim yang dinamis. Kami bertekad untuk membawa AFF ke tingkat pencapaian yang lebih tinggi," kata Presiden AFF untuk periode 2019-2023, Mayor Jenderal Khiev Sameth dari Kamboja.

Dato Sri Francisco Kalbuadi Lay dari Timor Leste sebelumnya telah ditunjuk sebagai wakil presiden AFF pada Maret 2019. Penunjukan Ratu Tisha untuk jabatan wakil presiden AFF telah menambah prestasi kariernya di dunia sepak bola. Dia juga wanita pertama yang memegang jabatan sekretaris jenderal PSSI sejak asosiasi itu didirikan pada 19 April 1930.

Wanita bergelar master FIFA ini juga pernah menjadi direktur kompetisi Gelora Trisula Semesta (GTS), operator turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 yang menggantikan Liga Indonesia ketika PSSI masih dikenai sanksi FIFA.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa menilai, Tisha merupakan orang yang memiliki kapabilitas untuk mengisi posisi tersebut. Menurut dia, sebagai salah satu dari segelintir orang yang mempunyai loyalitas, integritas, dan intelektualitas yang mumpuni untuk membangun sepak bola ASEAN, Tisha cocok menggantikan posisi Joko Driyono (Jokdri) tersebut sebagai perwakilan Indonesia.

Jokdri yang pernah menjabat sebagai plt ketua umum PSSI, kini terjerat kasus dugaan pemusnahan barang bukti terkait kasus pengaturan skor, pernah memegang jabatan tersebut. Jokdri ditunjuk sebagai wakil presiden AFF pada 23 September 2017 lalu melalui rapat AFF 12th Council Meeting di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort.

Penunjukan Jokdri itu menyusul penarikan Dr Tran Quoc Tuan, wakil presiden dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), yang sejak saat itu mengambil posisi sebagai anggota Exco di AFC.

Gusti mengungkapkan, penunjukan Tisha tidak terlepas dari rekomendasi Joko Driyono sebagai pemegang jabatan sebelumnya. \"Itu memang slot untuk Indonesia di mana (sebelumnya) Pak Joko yang mengisi, tapi karena Pak Joko //nggak// bisa sehingga Tisha sebagai sekjen (PSSI) yang memang aktif selama ini yang selanjutnya mengisi,\" kata Gusti kepada Republika.

Selain itu, kata dia, Tisha yang menjabat sekjen PSSI menjadi satu-satunya orang di tubuh PSSI yang cocok menggantikan Jokdri lantaran posisinya di PSSI saat ini bukan berdasarkan hasil pemilihan sebagaimana anggota Exco. "Sekjen itu kan diangkat, jadi lebih fix. Kalau kita kirimkan orang-orang berdasarkan pemilihan, setelah KLB bisa saja dia lepas dari jabatannya," ujar dia.

Terlepas dari hal itu, Gusti bangga dengan adanya perwakilan Indonesia yang mengisi posisi tersebut. Menurut dia, meskipun AFF bukan institusi resmi di bawah FIFA, AFF memiliki tujuan membangun sepak bola ASEAN. Gusti menilai, jabatan Tisha sangat strategis untuk mengatakan kepada dunia bahwa AFF mampu membangun sepak bola ASEAN.

"Tisha merupakan satu dari sedikit orang yang sangat concern terhadap sepak bola, baik di Indonesia maupun internasional,".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement