REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pesawat pasukan udara Rusia yang mendarat di Venezuela didatangkan untuk melayani peralatan militer Rusia yang sudah ada di negara tersebut.
Menurut wartawan Reuters dan situs yang melacak pergerakan pesawat, pesawat tersebut mendarat di bandara utama Venezuela, Senin lalu. Pesawat tiba tiga bulan setelah kedatangan yang sama dan memperparah ketegangan antara Washington dan Moskow.
"Dari semua sudut pandang, kerja sama ini terbuka. Tidak terdapat unsur destabilisasi kawasan atau situasi lainnya," kata Ryabkov, seperti yang dikutip Interfax, Selasa (25/6).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Maret memerintahkan Rusia agar membawa pulang semua pasukan dari Venezuela. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pesawat yang mendarat pada saat itu hanya untuk mengirim para ahli yang melayani kontrak penjualan senjata.
Rusia mendukung Presiden Nicolas Maduro, sedangkan Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido. Juan Guaido pada Januari lalu mengajukan diri menduduki kursi kepresidenan sementara dengan alasan terpilihnya kembali Maduro pada pemilu 2018 tidak sah.