Rabu 26 Jun 2019 16:37 WIB

Kapolda: Berangkat Aksi ke Jakarta, Risiko Tanggung Sendiri

Kapolda Jabar mengimbau warga tak pergi ke Jakarta untuk aksi di MK.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (5/6).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Rudy Sufahriadi terus mengimbau masyarakat di wilayahnya tidak perlu pergi ke Jakarta terkait keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Menurut dia, urusan politik sudah ada yang menanganinya. Karena itu, ia mengimbau masyarakat tak perlu lagi terbawa suasana politik.

"Masalah penyelesaian politik di Jakarta biarkan hukum yang menyelesaikan. Politik mah selesai sama politik, sudah ada aturannya semua," kata dia saat kunjungan kerja ke Kabupaten Ciamis, Rabu (26/6).

Baca Juga

Ia mengatakan, Polda Jabar sudah berkeliling ke setiap wilayah. Menurut, Kabupaten Ciamis sudah baik keadaan masyarakatnya.

Rudy meminta masyarakat lebih baik untuk lebih fokus mengurusi kondisi di wilayahnya masing-masing. Dengan begitu, pembangunan di Jabar bisa semakin maju.

"Masyasakat yang aman, damai, sejahtera, harus dipertahankan. Masyarakat Ciamis, Jabar, sudah saya imbau, tidak usah ke Jakarta. Kita nonton saja di televisi. Keputusannya ditentukan MK," kata dia.

Meski Kapolda Jabar sudah memberikan imbauan, sekitar 300 warga Ciamis sudah berangkat ke Jakarta. Ratusan warga itu berangkat untuk mengadakan halal bihalal di depan halaman Gedung MK.

Rudy menegaskan, kepolisian tidak akan melakukan pencegatan kepada massa yang hendak berangkat ke Jakarta. Menurut dia, kepolisian hanya memberikan imbauan agar suasana tetap kondusif.

"Kalau ada berangkat, ya kumaha (bagaimana), saya hanya bisa mengimbau. Kalau berangkat (ikut aksi) risiko tanggung sendiri. Jangan mau dimanfaatkan orang lain untuk kepentingan sesaat," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement