REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apartemen Green Pramuka City (GPC) bekerjasama dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta menggelar simulasi kebakaran dan evakuasi (fire drill) yang dilaksanakan di Tower Magnolia, Rabu (26/6). Meski hanya simulasi, namun kegiatan ini dilaksanakan dengan serius dan melibatkan karyawan, dinas damkar serta penghuni apartemen.
Lusida Sinaga selaku Head of Communications Green Pramuka City menjelaskan simulasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh petugas dan penghuni apabila sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran.
"Kami berharap setelah digelarnya simulasi ini, para petugas dan penghuni tidak perlu panik apabila menemukan indikasi api yang memicu kebakaran," kata Lusida yang ditemui usai simulasi, Rabu (26/6).
Selain kesiapan karyawan yang bertugas, simulasi juga bertujuan untuk menguji apakah sistem keamanan dan peringatan dini bencana di dalam lingkungan apartemen beroperasi dengan baik. Simulasi ini dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kejadian asli, dengan diawali oleh penyalaan efek asap di lantai 17 dan rooftop, kemudian pengerahan tim security untuk memadamkan api dengan Alat Pemadan Api Ringan (APAR) dan dilanjutkan dengan hydran gedung.
Dalam simulasi ini baik listrik maupun lift yang biasa digunakan penghuni sengaja tidak difungsikan mengikuti prosedur apabila terjadi bencana yang sesungguhnya. Pelaksanaan latihan evakuasi dilakukan di seluruh bagian tower Magnolia, khususnya bagian tersulit yang dicapai oleh tim evakuasi, yaitu lantai atas tower.
Simulasi kebakaran dilanjutkan dengan situasi penghuni yang terjebak di dalam gedung dan tidak bisa keluar melalui tangga darurat. “Khusus lantai atas tower apartemen, Dinas Pemadam Kebakaran telah mendatangkan Mobil unit Sky Lift berkapasitas 48 Ton yang mampu mengevakuasi korban sampai dengan 104 meter," kata Lusida menambahkan.
Kegiatan yang diikuti secara antusias oleh penghuni apartemen dan karyawan ini akan dilaksanakan secara berkala, dengan simulasi kasus yang berbeda setiap kalinya.
Sistem Proteksi
Selain penanggulangan bencana kebakaran, Apartemen Green Pramuka City dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran yang terpasang di setiap Tower yang terdiri dari Sprinkler, Heat Detector, Smoke Detector, Push Button Emergency Call, tangga daurat, 75 tabung APAR serta 75 unit hydran yang tersedia di setiap tower. Kemudian dalam satu kompleks termonitor dalam fire command centre (FCC).
"Dalam FCC ada petugas yang memonitor selama 24 jam,” jelas Lusida.
Dalam penanggulangan bencana kebakaran, pengelola Green Pramuka City memiliki Departemen Safety yang terlatih dan memiliki sertifikat K3 untuk dapat mengatasi bencana skala kecil atau lokal. Apabila bencana yang terjadi tidak dapat diatasi secara internal, pengelola apartemen selalu berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk reaksi cepat tanggap.
Kawasan hunian juga tersedia akses jalan yang lebar, cukup untuk masuknya 3 unit truk pemadam kebakaran dari luar jika terjadi emergency. Pengelola secara rutin dalam 1x3 bulan mengadakan pelatihan penanggulangan kebakaran kepada seluruh karyawan Green Pramuka City agar dapat mengatasi kebakaran dalam skala kecil.
“Sejak didirikan pada tahun 2013, Green Pramuka City belum pernah ada kejadian yang membahayakan penghuni, atau bisa dikatakan zero accident, dan kami berharap akan begitu seterusnya” tutup Lusida.