REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Presiden klub Madura United FC Achsanul Qosasi menyediakan bonus tambahan bagi para pemain apabila berhasil memenangi pertandingan menghadapi Persebaya Surabaya. Madura United akan menjamu Persebaya pada leg kedua perempat final Piala Indonesia di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Kamis (27/6).
"Jika Madura United menang, maka bonus tambahan akan kami siapkan," kata Achsanul saat menyampaikan sambutan dalam acara halalbihalal di Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan, Rabu (26/6).
Di hadapan para pemain dan ofisial klub sepak bola berjuluk Laskar Sape Kerrab itu, Achsanul menjelaskan, bonus tambahan tersebut sebagai upaya untuk memacu semangat pemain. Sebab, selama ini, timbul persepsi di sebagian penggemar dan suporter Madura United bahwa kekalahan Madura dari Persebaya seolah-olah Madura memang mengalah.
Alasannya, dari berbagai pertandingan, Madura United tidak pernah menang atas Persebaya, meskipun dari sisi kualitas pemain tidak kalah dari klub sepak bola dari Kota Buaya itu.
"Mari kita patahkan anggapan yang berkembang bahwa Madura tidak pernah menang atas Persebaya Surabaya," kata AQ sapaan karib Achsanul.
Pria kelahiran Sumenep ini lebih lanjut menjelaskan, fakta yang terjadi selama ini, Madura memang tidak pernah memang. Tapi anggapan di sebagian penikmat bola dan suporter Madura United bahwa Madura mengalah tidak benar.
"Maka besok ini merupakan pertaruhan kita. Ayo bermain dengan semangat dan kita menangkan pertandingan besok. Yang jelas bonus tambahan akan menanti Anda," kata AQ yang langsung disambut tepuk tangan peserta halalbihalal itu.
AQ dalam kesempatan itu juga meminta, agar Madura bisa menjadi tuan rumah yang baik, dan tidak membuat keributan. Prinsip persaudaraan dalam dunia sepak bola, menurut dia harus diperhatikan, dan tidak membuat kegaduhan.
Sementara Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam kesempatan itu juga menyatakan, Madura United telah banyak membantu Pamekasan dalam banyak hal. Keberadaan Madura United di Pamekasan telah mengubah citra masyarakat Madura yang selama ini identik dengan kekerasan dan selalu diberitakan negatif menjadi positif.