REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama telah melakukan sinergitas dengan 36 Kementerian dan Lembaga (KL) dalam melaksanakan program penanggulangan radikalisme dan terorisme. Hasilnya, sangat positif dan signifikan terbukti makin menurunnya tindak pidana terorisme dan semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat dalam memahami radikalisme.
Namun itu dirasa belum cukup. BNPT akan lebih memasifkan program penanggulangan terorisme dengan memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Kota (Pemkot). Kerja sama ini dinilai akan lebih memudahkan program penanggulangan terorisme.
“Selama ini kita merangkul KL, sekarang kita gandeng Pemda. Ini akan jadi program luar biasa karena Pemda yang punya semua akses masalah seperti ekonomi, pendidikan, dan sebagainya,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius usai memberikan paparan tentang strategi penanggulangan terorisme dan wawasan kebangsaan di depan peserta Leadership Forum XII Bank Mandiri di Pendopo Sabha Swagita, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (21/6).
Suhardi berterima kasih telah difasilitasi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bank Mandiri sehingga bisa menyampaikan strategi penanggulangan terorisme di daerah. Ia menilai sinergi dengan Pemda ini akan luar biasa untuk dikembangkan menjadi program penanggulangan terorisme yang langsung mengena ke sasaran.
“Dengan menyertakan pimpinan daerah seperti Bupati dan Walikota serta potensi masyarakat yang ada, makan beban BNPT akan lebih mudah. Apalagi seperti Bupati Banyuwangi yang sangat responsif dan mengakar membaca program-program yang kami laksanakan,” tutur mantan Kabareskrim Polri ini.
Pada kesempatan itu, Suhardi juga memuji Bupati Banyuwangi yang dinilai merupakan salah satu pimpinan masa depan yang punya visi dan luar biasa. “Beliau bisa menginspirasi ke bawah. Kalau ada marketer of the year, maka saya akan anugerahkan inspire of the year. Jadi apa yang saya sampaikan dengan langkah BNPT dengan pendekatan humanis, akan sangat mudah dilaksanakan di sini. Karena apa? Beliau sudah melaksanakan itu semua,” kata Suhardi.
Untuk itulah, ia akan membawa dan mengarahkan banyak kegiatan penanggulangan terorisme ke Banyuwangi, melalui Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Selain itu, Suhardi berharap, semua pimpinan, baik di pemerintahan maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai akhlakul karimah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Juga harus punya wawasan nasionalisme sebagai negara yang Bhinneka Tunggal Ika sehingga tidak bisa memaksakan hal yang sifatnya sempat dan bisa merusak keragaman NKRI.
“Kita ingin berkontribusi bagaimana menjaga anak-anak kita, aparatur kita agar tidak terpapar hal negatif, terutama radikalisme dan terorisme,” tutur Suhardi.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menilai strategi penanggulangan terorisme yang dipaparkan Komjen Suhardi Alius sangat keren dan bagus. Anas mengaku selama ini hanya melihat cara lain dalam penanganan terorisme.
“Tadi saya mendapat presentasi sangat komprehensif. Menurut saya para kepala daerah harus mendengar presentasi Kepala BNPT ini. Saya rasa luar biasa penanggulangan yang telah dilakukan BNPT, dari berbagai cara dan sudut pandang disentuh dari dalam hati. Keren dan bagus,” kata Anas.
Anas mengungkapkan, konsep seperti ini harus dikembangkan di daerah. Ia juga mengaku presentasi Kepala BNPT menginspirasinya dalam menangani masalah di daerah masing-masing. Seperti upaya yang telah Anas lakukan dalam mengurus Banyuangi yang dulu keras dengan cara-cara kebudayaan.
“Menurut saya cara-cara beliau tadi, pendekatan kemanusiaan, relasi manusia dan sosial budauanya, sangat bagus. Saya senang dan merasa beruntung hari ini dapat mendengar presentasi beliau. Saya tadi bahkan beberapa kali menitikan air mata melihat presentasi tadi karena pendekatan kemanusiaan yang kena,” katanya.