REPUBLIKA.CO.ID, PALERMO -- Palermo tampil impresif pada kompetisi Serie B Italia musim 2018/2019. Berbekal raihan 16 kemenangan dan 15 kali hasil imbang, I Rosanero finis di peringkat ketiga klasemen akhir.
Dengan mengantongi 63 poin, tim polesan Pasquale Marino hanya kalah dari Lecce (66 poin) dan Brescia (67). Secara aturan, Palermo berada di zona play-off. Kans kembali ke Serie A terbuka lebar.
Dalam perjalanan, Pelermo terlilit masalah keuangan. Bukan promosi ke Serie A, Alberto Brignoli dan rekan-rekan terancam terdegradasi ke Serie C. Sebelumnya, tiket play-off sudah hilang.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Palermo, Alessandro Albanese menegaskan kubunya siap mengajukan banding. Sebelumnya Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menempatkan klub tersebut di posisi ke-19. Tak tinggal diam, klub Sisilia itu menempuh jalur hukum.
Palermo meraih sesuatu yang lebih baik dalam banding ini. I Rosanero tidak jadi terdegradasi. Hanya saja Palermo mendapat pengurangan 20 poin. "Faktanya Palermo berada di tempat yang elegan (posisi 11), jauh dari zona degradasi," demikian laporan yang dikutip dari Reuters, beberapa saat lalu.
Palermo masih diberi waktu untuk melakukan pendaftaran guna berkompetisi di Serie B. Manajemen Le Aquile bergerilya mencari investor. Klub terhubung dengan sebuah perusahaan asuransi dari Bulgaria.
Perusahaan tersebut bertindak sebagai penjamin. Asa Palermo bekerja sama dengan perusahaan asal Bulgaria ini jauh panggang dari api. Potensi kebangkrutan di depan mata.
Laporan terbaru menyebutkan Palermo gagal mendaftar untuk berkompetisi di Serie B pada musim 2019/2020. Lagi-lagi karena masalah keuangan. Pihak FIGC merespon dengan tegas. "Ini keputusan yang sangat sederhana. Kami akan menerapkan aturan," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina, dikutip dari Football Italia.