Kamis 27 Jun 2019 21:05 WIB

Lahan Pertanian di Gegerbitung Sukabumi Gagal Panen

Tahun ini kekeringan cukup parah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Areal sawah retak-retak akibat kekeringan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Areal sawah retak-retak akibat kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Lahan seluas dua hektare di sekitar kawasan bukit Bongas, Kampung Gegerbitung, Desa/Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi mengalami kekeringan. Dampaknya para petani mengalami kerugian karena tanaman padinya mengalami gagal panen atau puso.

‘’Lahan pertanian di sini kesulitan sarana pengairan sejak Mei 2019 lalu,’’ ujar petani padi di bawah bukit Bongas, Kampug Gegerbitung, Ahmad Dayat (50 tahun) kepada wartawan, Kamis (27/6).

Akibatnya lahan pertanian kekeringan dan menyebabkan sebagian tanaman padi tidak bisa berkembang dengan baik. Dayat menerangkan, para petani akhirnya memilih untuk panen lebih dini. Hal ini untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat kekeringan.

Namun kata Dayat, sebagian tanaman padi tidak bisa terselamatkan. Ia mencontohkan pada musim tanam kali ini dari 50 are atau 500 meter persegi hanya mampu menghasilkan sebanyak 5 kuintal gabah kering panen. Padahal sebelumnya dari luasan itu bisa mencapai 2,5 ton gabah kering panen.

‘’ Tahun ini kekeringan cukup parah karena adanya pembangunan kandang ayam di Bukit Bongas,’’ cetus Dayat. Sebabnya pada tahun lalu meskipun kemarau tapi tidak separah pada tahun ini.

Sehingga kata Dayat, petani berharap pembangunan kandang ayam di atas bukit dihentinkan. Hal ini dikarenakan pembangunan kandang ayam berdampak besar pada sarana pengairan pertanian warga.

Petani lainnya Daday (50) di Kampung Gegerbitung, Desa/Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi menambahkan, lahan pertanian yang terdampak kekeringan mencapai sekitar 2 hektare.

‘’ Mayoritas terkena dampak kekeringan akibat sarana pengairan yang mengering,’’ terang dia.

Daday berharap adanya perhatian dari pemerinta terhadap permasalahan tersebut. Misalnya dengan meninjau kembali rencana pembangunan kandang ayam di Bukit Bongas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement