REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa perusahaan otomotif asal Jepang Toyota siap menggelontorkan dana sebesar Rp 28,3 triliun selama empat tahun ke depan. Rencana investasi Toyota berikutnya terkait dengan kebijakan pemerintah yang baru, yaitu yang mendorong pengembangan electric vehicleatau kendaraan elektrik.
"Nah, itu yang akan tercantum dalam dua PP. Pertama, mengenai percepatan kendaraan berbasis elektrik, dan yang kedua adalah kegiatan terkait dengan PPnBM untuk industri berbasis elektrik, yang di dalamnya termasuk hybrid," kata Airlangga lewat keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (27/6).
Menurut Airlangga, PPnBM itu akan menjadi nol jika kendaraan yang diproduksi berbasis kepada elektrik dan emisinya paling rendah.
Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda dalam sesi One on One Meeting menyampaikan, Toyota akan mengembangkan kendaraan berbasis listrik khususnya hybrid di Indonesia.
Menperin mengatakan, Kementerian Perindustrian bersama salah satu produsen otomotif Jepang, telah melakukan studi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik. Kegiatan ini juga melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia.
"Dari hasil studi itu terlihat hybrid menjadi salah satu alternatif karena well to wheel, di mana dilihat juga ekosistem pembangkitan energi, mulai dari primary energy sampai kepada penggerak otomotif," katanya.
Kemenperin mendorong pengembangan teknologi kendaraan listrik di dalam negeri, termasuk mengenai pembuatan fuel cell.