Jumat 28 Jun 2019 00:41 WIB

Dahnil Sebut Tidak Perlu Rekonsiliasi Karena tak Ada Konflik

Dahnil menyebut yang diperlukan hanya silaturahim.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak (Kiri) dan Kuasa Hukum 02, Bambang Widjajanto (Kanan)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak (Kiri) dan Kuasa Hukum 02, Bambang Widjajanto (Kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan menolak gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Kendati demikian, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menegaskan kembali tidak perlu ada rekonsiliasi antara Prabowo dengan Joko Widodo sebagai lawan politiknya.

Pernyataan itu disampaikan oleh koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzhar Simanjuntak. Ia beralasan tidak ada konflik diantara kedua calon presiden tersebut, sehingga tidak diperlukan rekonsiliasi. "Tidak perlu rekonsiliasi karena tidak ada konflik," tegas Dahnil di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (27/6).

Baca Juga

Oleh karena itu, Dahnil meminta agar para awak media tidak menggunakan istilah rekonsiliasi lagi. Menurutnya, rekonsiliasi itu perlu jika kalau rakyat ada yang disakiti, kalau ada yang dikriminalisasi. "Dalam konteks Pak Prabowo dan Pak Jokowi, saya pikir tidak ada yang perlu direkonsiliasi," tambah Dahnil.

Sementara, kata Dahnil, yang diperlukan Prabowo dan Joko Widodo hanyalah silaturahim. Sambung Dahnil, Prabowo selalu terbuka kapan pun Joko Widodo ingin bersilaturrahim. Bahkan baik Prabowo maupun Joko Widodo bisa saling mendatangi, sehingga tidak perlu siapa yang harus terlebih dulu datang berkunjung. Hanya saja, saat ini keduanya masih sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Pak Prabowo sangat terbuka kapanpun, beliau akan silaturahim, tentu waktunya tergntung nanti. Karena kan Pak Jokowi kan sibuk beliau, Pak Prabowo juga sibuk dengan berbagai kegiatan. Sejak awal Pak Prabowo sangat terbuka saya pikir demikian dengan pak Jokowi," tutur mantan ketua PP Muhammadiyah itu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement