REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghadiri acara silaturahim dengan para eks narapidana terorisme (napiter) yang tergabung di dalam Yayasan Gema Salam, di Hotel Sala View, Solo, Jumat (28/6). Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 40 eks napiter di Jawa Tengah.
Ganjar mengaku sangat antusias ketika dihubungi pimpinan Yayasan Gema Salam untuk memintanya menghadiri halal bihalal. Menurutnya, Yayasan Gema Salam merupakan sesuatu yang menarik karena mengumpulkan eks napiter.
"Yayasan Gema Salam ini dalam perjalanannya akan bisa menjadi contoh bagaimana berintegrasi menjadi bagian dari masyarakat, kembali ke pangkuan NKRI," ucap Ganjar di acara tersebut.
Dia juga menilai pentingnya para anggota Yayasan Gema Salam dalam pembinaannya bercerita kepada masyarakat awam agar orang-orang tidak keliru memahami hal yang pernah dilakukan eks napiter tersebut.
"Ini bagian dari proses anak-anak bangsa yang menemukan dirinya kembali untuk kita kemudian introspeksi dan berjalan. Ada yang melakukan terorisme, kejahatan politik, korupsi, macam-macam dan semua kembali baik. Kemudian akan membina dengan keluarga dan masyarakat," kata Ganjar.
Ganjar juga mengaku pernah memiliki keinginan untuk mengumpulkan eks napiter se-Jawa Tengah yang jumlahnya sekitar 400-an orang. Menurutnya, Yayasan Gema Salam bisa menjadi pioner untuk menjadi contoh bagi eks napiter yang lain.
Dia juga berpesan kepada anggota Yayasan Gema Salam untuk bersinergi bersama-sama dengan pemerintah, ulama dan berkumpul kembali dengan masyarakat.
Ketua Yayasan Gema Salam, Joko Trihatmanto, atau yang dikenal sebagai Jack Harun, mengatakan Yayasan Gema Salam merupakan wadah bagi para mantan napi terorisme di Jawa Tengah. Program kerja Yayasan Gema Salam mencakup bidang sosial dan ekonomi.
Program sosial bertujuan untuk membantu eks napiter yang sudah kembali ke masyarakat berinteraksi dan bersinergi kembali dengan masyarakat untuk kembali menjadi masyarakat yang NKRI.
"Kemudian untuk program kerja bidang ekonomi membantu memberikan perekonomian ikhwan-ikhwan kembali ke masyarakat sehingga bisa menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab seperti semula," terang Jack Harun.
Yayasan Gema Salam diprakarsai Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Beberapa kegiatan Yayasan Gema Salam yang sudah dilaksnakaan antara lain, mengadakan pembinaan kepada eks napiter yang sudah bebas untuk kembali ke masyarakat dan pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, mengadakan kerjadama dengan aparat seperti Polresta, Kodim, dan Korem.
Di bidang ekonomi, Yayasan Gema Salam bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk memberikan bantuan sosial kepada para eks napiter. Saat itu, masing-masing eks napiter mendapat bantuan Rp 15 juta.
"Saya harap dengan silaturahim ini ke depan banyak pihak yang bersinergi dengan kami untuk mengadakan pembinaan dan memberikan solusi bagi ikhwan-ikhwan yang kembali ke masyarakat," harapnya.