REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjalankan program pengecekan penyakit tuberkulosis (TBC) di sejumlah perkantoran di Jakarta. Sebagian pegawai perkantoran telah di screening TBC.
"Masih sebagian karena banyak sekali perkantoran," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Selain di perkantoran, tenaga medis dari Dinkes, menurut Dwi, telah melalukan pengecekan di sejumlah instansi pendidikan, seperti kampus dan Sekolah Menengah Atas. Dinkes juga melakukan deteksi dini pengecekan penyakit tidak menular yang ditargetkan untuk setiap penduduk DKI Jakarta berusia 15 hingga 59 tahun.
"Sekarang ini sebenarnya di level permukiman sudah jalan," ujar Dwi.
Untuk jangkauan yang lebih luas lagi, pihaknya sedang menyusun peraturan mendasari peran serta pengelola atau dinas. Langkah Dinkes tersebut diharap dapat menyadarkan masyarakat atas risiko penyakit tidak menular, misalnya obesitas. Selain itu, Dwi juga mengatakan Dinkes telah menjalankan program upaya berhenti merokok yang saat ini telah berjalan di 10 Puskesmas di Jakarta, salah satunya Puskesmas Matraman.
"Mereka harus mengenali risiko potensi diri supaya bisa berperilaku positif, mengubah gaya hidup," ujar dia.