REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengajak seluruh instansi maupun fasilitator dan aplikator menyatukan tekad untuk menggenjot percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak akibat gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab, tenggat waktu pembangunan semakin dekat.
"Waktu kita terbatas hanya sampai 25 Agustus mendatang dengan puluhan ribu target rumah yang masih dalam proses pembangunan," ujar Rizal saat rapat proses percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi di Kantor Wali Kota Mataram, NTB, Jumat (28/6).
Rizal menyebutkan, rumah rusak yang sudah dibangun sebanyak 119.168 unit, yang terdiri atas 11.101 rumah rusak berat, 79.440 rumah rusak sedang, dan 28.627 rumah rusak ringan. Sedangkan sisanya masih dalam proses pembangunan. Total rumah rusak di NTB akibat gempa pada tahun lalu mencapai sekitar 216 ribu unit.
Rizal mendorong kelompok masyarakat (pokmas) mempercepat proses pencairan dana bantuan sehingga tidak menghambat proses percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Terkait fasilitator, saya meminta agar fokus dengan satu dusun yang bermasalah atau dengan skala prioritas menggunakan sistim satu blok secara bertahap," kata Rizal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahsanul Khalik menyampaikan terkait dengan gaji fasilitator. Ia akan berbuat maksimal sehingga tidak ada keterlambatan lagi dalam pembayaran gaji pada bulan berikutnya.
"Hal ini agar teman-teman fasilitator tetap semangat dalam membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah, laksanakan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya," kata Ahsanul.