REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kadin Jabar dan Danamart menjalin kerja sama untuk menyalurkan dana ke pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Barat. Menurut CEO Danamart Patrick Gunadi, dengan kerja sama ini, ia menargetkan bisa menyaluran kredit ke UMKM Rp 50 miliar.
"Target ini rasional karena kami lihat pertumbuhan sektor UMKM yang terus berkembang," ujar Patrick kepada wartawan, Jumat (28/6).
Patrick menilai, UMKM masih menjanjikan pertumbuhan yang baik terutama pada sektor konstruksi dan jasa. Hal ini pun seiring dengan proyeksi pemerintah yang terus menggenjot pembangunan infrastruktur dan pariwisata khususnya di provinsi tersebut.
"Ini menjadi peluang bagi kami untuk menyasar pelaku UMKM dalam menyalurkan pinjaman (p2p lending). Kami memperbanyak sosialisasi dan menggandeng pihak-pihak terkait seperti KADIN (Kamar Dagang dan Industri)," papar Patrick.
Selain menemukan pasar yang sesuai, kata dia, melalui kerja sama inipun Danamart merasa lebih aman dalam menyalurkan pinjaman karena calon debiturnya merupakan rekomendasi dari KADIN. Jadi, dengan referensi Kadin ini ia bisa mengerti calon debitur lebih terverifikasi. "Prosesnya akan lebih cepat," katanya.
Menurut Patrick, semua nasabahnya bisa meminjam dana dari Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar. Agar, bisnisnya bisa terus maju. Ia berharap, Jawa Barat memberi kontribusi 20 persen terhadap angka penyaluran pinjaman secara nasional. " Tantangan fintech harus banyak sosialisasi," katanya.
Selain dengan Kadin, kata dia, pihaknya pun sudah menjalin kerja sama dengan HIPMI. Terkait jumlah kredit macet (NPL), saat ini masih dalam angka yang rendah. Selain karena telah memverifikasi calon peminjam, pihaknya tidak terlalu khawatir karena pinjaman yang diberikan telah dijamin asuransi. "Yang di-cover asuransi 90 persen," katanya.
Wakil Ketua Kadin Jawa Barat Hendrawan bersyukur dengan adanya kerja sama ini karena akan memudahkan anggotanya dalam menerima pendanaan. Hendrawan mengaku, pelaku UMKM memang masih belum mudah dalam mencari pendanaan.
"Kita berterima kasih banget, yang mana UMKM sendiri banyak terkendala cari dana. Susah dan prosesnya lama," kata Hendrawan seraya mengatakan, sektor konstruksi dan jasa di Jawa Barat saat ini masih menjanjikan peluang yang baik.