REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pihak Kepolisian Sektor Bantargebang mulai mendapatkan petunjuk terkait mayat korban pembunuhan yang ditemukan warga dalam gorong-gorong di Kelurahan Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi pada Kamis (27/6) lalu.
Kapolsek Bantargebang, Komisaris Polisi Siswo, mengatakan, perempuan yang berumur 50 tahun itu dibuang dalam keadaan tewas. Korban, kata Siwanto, dibunuh di tempat lain dengan cara mengikat tangan dan kakinya sebelum dieksekusi pelaku.
"Karena pada ikatan di tangan dan di kaki itu ada bekas untuk memberontak. Jadi ada upaya untuk melepaskan ikatan itu, sehingga ada bekas-bekas merah. Sehingga baru jerat pakai tali kemungkinan di leher" kata Siswo ketika dikonfirmasi, Jumat (28/6).
Sebelumnya, warga Kelurahan Cimuning digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di sebuah gorong-gorong yang berada di pinggir Jalan Kedauang pada Kamis pukul 10.00 WIB. Mayat itu ditemukan dalam kondisi tangan, kaki, dan leher terikat oleh kain serta tali.
Siswo melanjutkan, pihaknya juga menemukan, salah satu kain yang digunakan pelaku untuk mengikat korban adalah baju kaos alumni sebuah perguruan tinggi di Bekasi. Dari penemuan itu, kata Siswo, pihaknya berkeyakinan pelaku adalah orang Bekasi atau sekitarnya.
"Tadi malam kami sudah memberitahukan kepada suluruh Babinkamtibmas, bahkan kita sudah koordinasi dengan Polsek Setu dan Polsek Cileungsi, karena dimungkinkan (pelaku) tidak jauh dari Kota Bekasi," kata dia.
Untuk motif pelaku, kata Siswo, belum diketahui secara pasti. Namun, sambung dia, dari hasil pemeriksaan, barang-barang korban tidak ada yang hilang. "Kalung emas putih masih di leher, jam masih utuh, semua barang masing utuh," ungkapnya. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
Adapun korban ini memiliki ciri-ciri, rambut pirang, kulit putih dan mata sedikit sipit. Usia 50 tahun dengan tinggi badan 162 sentimeter dan berat tubuh 50 kilogram. Ketika ditemukan, korban mengenakan celana jin pendek dan baju kaos warna hitam bermotif tengkorak.
"Kita imbau (kalau) ada warga yang keluarganya belum pulang sesuai ciri-ciri, (agar) segera lapor ke polisi setempat," ucap Siswo.