Jumat 28 Jun 2019 21:47 WIB

Kota Bandung Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Kawasan Sukajadi

Berdasarkan software, rekayasa lalu lintas mengurangi waktu tempuh.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Kemacetan Lalulintas
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Kemacetan Lalulintas

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Polrestabes Bandung dan Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi menyiapkan rekayasa lalu lintas kawasan Sukajadi. Rekayasa ini melibatkan beberapa jalan yang akan diubah arus lalu lintasnya.

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza mengatakan jalan-jalan yang akan mengalami perubahan lalu lintas antaranya yakni Jalan Sukajadi, Jalan Cipaganti dan jalan-jalan sekitarnya. Berdasarkan kajian dari para ahli dan penggunaan software terlihat akan ada pengurangan dampak kemacetan dengan rekayasa ini.

Baca Juga

"Kalau secara menggunakan software sudah terlihat penyebaran titik kepadatan. Titik merah mulai berkurang baik panjangnya titiknya," kata Reza.

Ia menuturkan nantinya Jalan Cipaganti yang kondisi awalnya satu arah menuju Jalan Cemara akan diubah menjadi satu arah menuju bawah atau Jalan Pasteur. Sementara di Jalan Sukajadi yang awalnya bisa dilalui dua arah menjadi satu arah menuju Jalan Setiabudi.

Ia menuturkan rekayasa ini berdasarkan kajian dapat mengurangi waktu tempuh kendaraan. Berdasarkan perhitungannya pengurangan kemacetan dengan rekayasa ini bisa mencapai 70 persen.

Menurutnya dari perhitungan berdasarkan software, kemacetan yang digambarkan dengan titik merah mulai berkurang. Seperti di Pasar Sukajadi hingga ke Paris Van Java menjadi labcar dengan rekayasa lalu lintas ini. Begitu juga di Jalan Cihampelas yang awalnya menjadi titik berkumpulnya kendaraan dari Setiabudi dan Babakan Siliwangi bisa terurai ke Jalan Cipaganti.

"Tadinya mau nggak mau harus lewat Cihampelas bisa lewat Cipaganti. Sekarang kan semua dari Setiabudi. Belum lagi bottleneck dari Ciumbuleuit, ada skywalk juga aktivitas masyarakat pejalan kaki yang cukup padat," tuturnya.

Ia mengaku memang jarak tempuh kendaraan akan menjadi lebih jauh dengan sistem ini. Namun waktu tempuh diharapkannya lebih cepat karena tidak terkendala kemacetan akibat tumpukkan kendaraan.

Menurutnya yang akan diantisipasi adalah dampak pada jalan-jalan sekitarnya yang diprediksi jadi jalur alternatif. Jalan-jalan kecil inilah yang akan diantisipasi penumpukkannya.

"Pasti berdampak seperti di Jalan Cemara, Sukamulya yang tadinya hanya jalur buangan tapi bisa jadi jalur utama. Masyarakat daripada berputar ke Sukajadi atas berputar di Borma cukup jauh. Kemunngkinan akan belok ke Cemara kemudian tembus Cipaganti," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi lalu lintas untuk mobil ambulans akibat perubahan rute ini. Polrestabes sudha berkoordinasi dengan pihak-pihak rumah sakit yang berada di sekitar kawasan Sukajadi yakni RS. Adven dan RS Hasan Sadikin.

Perubahan arus juga berlaku mulai dari simpang Jalan Eykman menuju Jalan Sukajadi hingga Jalan Setiabudi dibuat satu arah. Kemudian Jalan Sukawangi kini tidak bisa lagi lurus untuk masuk ke Jalan Sutami. Jalan tersebut akan diarahkan untuk belok kanan menuju Jalan Sukajadi.

Apabila kendaraan dari Jalan Sukawangi akan menuju Jalan Sutami harus masuk melalui Jalan Karang Sari-Sukajadi.  Di Jalan Bungur dari arah bawah mengarah ke Jalan Sutami juga dibuat satu arah mulai dari simpang Jalan Sukajadi-Bungur sampai dengan Bungur-Dr Sutami. Kendaraan dari arah timur Jalan Dr Sutami tidak bisa belok kiri dan harus lurus ke Jalan Dr Sutami.

Sementara di Jalan Setia Budi dari arah utara mulai dari simpang Setiabudi-Sukajadi sampai dengan Setiabudi-Cipaganti dibuat satu arah. Jalur Cipaganti juga direkayasa, dari asalnya kendaraan dari arah bawah hendak ke Setiabudi bisa melalui jalur tersebut ke depan tidak bisa. Sebab, jalur tersebut dibuat satu arah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement