Jumat 28 Jun 2019 23:09 WIB

Soal Terduga Teroris Masuk Jakarta, Polisi: Kita Pantau

Polisi akan mengantisipasi segala macam ancaman keamanan.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Foto: Antara/Reno Esnir
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Densus 88 masih melakukan monitoring terhadap informasi masuknya 30 orang terduga teroris ke Jakarta. Polisi kata dia, tidak akan meremehkan kabar tersebut apabila menyangkut masalah keamanan masyarakat.

"Polri tetap tidak boleh underestimate karena teroris adalah ancaman nyata. Upaya-upaya monitoring sampai dengan preventif strike akan dilaksanakan dalam rangka mitigasi setiap aksi terorisme baik terstruktur maupun lonewolf," kata Dedi kepada Republika.co.id, Jumat (28/6).

Baca Juga

Hingga saat ini menurut Dedi, Densus 88 masih melakukan pemantauan terhadap kabar masuknya teroris ke ibukota. Saat ditanyakan apakah artinya akan ada upaya penangkapan dalam waktu dekat, Dedi belum bisa memastikan. "Belum (bisa dipastikan), dimonitoring dulu," ujarnya.

Prinsipnya kata tambah Dedi, segala macam ancaman keamanan akan diantisipasi oleh kepolisian. Termasuk apabila terjadi gangguan-gangguan serangan seperti terorisme.

"Segala macam potensi gangguan serangan terorisme yang akan terjadi, tetap akan kita antisipasi semaksimal mungkin," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purn) Moeldoko menyatakan bahwa ada 30 orang terduga teroris yang datang ke Jakarta menjelang pembacaan putusan sidang sengketa Pilpres 2019. Mereka bahkan menyusup dalam aksi masa yang mengawal putusan Mahkamah Konstitusi pada 27 Juni 2019 kemarin.

"Kami sudah lihat itu, sudah kenali mereka, jadi engga usah khawatir kalau terjadi sesuatu tinggal ambil," kata Moeldoko usia di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (26/6).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement