Sabtu 29 Jun 2019 05:48 WIB

Emosi Marta Silva di Piala Dunia Terakhirnya

Marta mengakui kariernya di lapangan hijau tak akan lama lagi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Marta da Silva (kiri)
Foto: EPA/LUIS FORRA
Marta da Silva (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bintang timnas Brasil Marta Vieira da Silva sedih setelah dikalahkan tuan rumah Prancis 1-2 pada babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2019. Dia pun menyampaikan pidato emosionalnya usai laga yang ditujukan kepada generasi penerusnya yang lebih muda.

“Sepak bola wanita bergantung pada Anda untuk bertahan hidup,” ujar legenda hidup Brasil tersebut, dikutip dari BBC, awal pekan ini.

Air matanya tak terbendung di tengah lapangan setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Dia meminta dukungan seluruh rakyat Brasil agar tangisan yang dialaminya tak berlanjut pada masa akan datang.

Pengalaman Marta di dunia sepak bola membuat Marta meminta kepada generasi penerusnya lebih giat berlatih. Selain itu, setiap pemain harus siap bermain dalam waktu 90 menit atau lebih. Sebab, Marta mengakui kariernya tak akan lama lagi. "Jadi itu sebabnya saya bertanya pada gadis-gadis itu. Tidak akan ada Formiga selamanya, tidak akan ada Marta selamanya, tidak akan ada Cristiane," katanya.

Marta adalah pemain Brasil yang cukup berprestasi. Ia menjadi pemain sepak bola pertama yang mencetak gol di lima Piala Dunia. Pemain usia 33 tahun ini memenangkan Golden Ball sebagai pencetak gol terbanyak pada 2007.

Marta juga atlet yang vokal menyuarakan kesetaraan dalam sepak bola wanita. Dia berharap prestasinya dapat mendorong pemberdayaan perempuan di Brasil.

Marta berpikir menjadi salah satu wakil wanita untuk menunjukkan bahwa kaun Hawa juga mampu memainkan apapun. "Ini adalah perjuangan untuk kesetaraan di seluruh dunia," kata dia menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement