REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Dua Garis Biru mempertemukan aktor dan aktris senior maupun junior. Zara JKT 48 dan Angga Yunanda yang masing-masing memerankan Dara dan Bima, pun mengaku sangat senang bekerja sama dengan pemain film senior di film yang disutradarai Gina S Noer ini.
Saat diminta memerankan Dara, Zara mengaku sangat tak percaya diri. Dia sempat pesimistis bisa melakoni karakter yang dipercayakan kepadanya.
“Pas casting sampai tiga kali, Tante Gina jelasin detailnya pelan-pelan, alhamdulillah keterima dan proses reading-nya lama banget dan banyak dibantu sama aktris dan aktor senior, yang jadi papa, mama, dan guru (Cut Mini),” jelas Zara usai pemutaran perdana Film Dua Garis Biru di Jakarta Selatan, Kamis (27/6).
Zara tak menyangka bisa mendapatkan peran Dara yang menjadi tokoh utama Dua Garis Biru. Ia mengatakan, postur badannya yang kecil membuatnya tak cukup percaya diri untuk memerankan tokoh seorang remaja SMA. Semula, Zara menyangka akan memerankan tokoh lainnya, yaitu Puput, yang merupakan adik dari Dara.
“Karena Dara kan 17 tahun, aku minder duluan karena aku pendek, jadi aku nggak mungkin jadi anak SMA, padahal aku udah SMA,” ungkap Dara.
Sementara itu, Angga yang berperan sebagai Bima yang merupakan pacar Dara, merasa matang saat di lokasi syuting. Ia berterima kasih atas bantuan para senior selama proses reading yang panjang.
"Semoga bisa menghasilkan sesuatu yang baik dan menarik dan kalian suka,” ungkap Angga.
Angga pun merasakan hal yang sama dengan Dara, dimana dia merasa tak percaya diri memerankan salah satu tokoh utama. Pada awalnya, dia merasa belum terbayang bagaimana sosok Bima sesungguhnya, hingga pada akhirnya Gina pun menjelaskan kepada dia secara detail.
Dia pun merasa topik yang diangkat juga menarik untuk diperbincangkan. Terlebih dia dan Zara sama-sama merupakan seorang remaja.
“Topiknya itu sangat jarang ada di media, terlebih film atau apapun angkat isu yang menurut aku penting dan berat,” kata Angga.
Zara mengatakan, Dua Garis Biru merupakan film yang sangat positif. Pesan dalam film ini, menurut Zara, harus diketahui oleh anak-anak remaja yang tak mendapatkannya di bangku sekolah maupun di rumah.
Angga mengungkapkan, dengan memerankan tokoh Bima, dia pun menjadi semakin tahu batasan.
“Semakin menghargai semuanya. Kayaknya masa remaja krusial, semoga keputusan kalian bisa lebih baik dengan keputusan yang kalian ambil. Masa depan lebih penting dari masa muda yang sebentar. Harus pikir-pikir sebelum ambil keputusan,” ungkap dia.