Sabtu 29 Jun 2019 15:25 WIB

Syarat Menjadi Dai Menurut Rabithah Alawiyah

Dai harus memahami metode dakwah.

Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zein bin Umar bin Smith mengatakan, di zaman ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para dai dalam mensyiarkan agama Islam. Hal ini perlu disampaikan Habib Zein lantaran semakin banyaknya para dai yang bermunculan. 

"Yang pertama, itu setiap dai harus ikhlas. Karena kalau dai itu tidak ikhlas, ada pamrih, itu nanti hasil yang didapat dari para jamaahnya berbeda. Karena sudah ada interest, bisa interest dari jabatan bisa interest dari dunia," ujar Habib Zein kepada Republika.co.id belum lama ini. 

Yang kedua, lanjut dia, setiap dai juga harus medakwahkan ajaran Islam dengan rasa cinta, mengayomi, dan membimbing dengan baik. Dengan demikian, para dai tersebut terhindar dari tuduhan radikal. "Jadi dai harus membina orang dengan cinta, dengan kebaikan. Karena, Rasul juga mencontohkan itu untuk menyempurnakan akhlak, itu menjadi hal yang paling penting," ucapnya. 

Syarat ketiga, menurut dia, sebelum menyampaikan dakwahnya, para dai harus memulai dari dirinya dulu, sehingga terhindar dari cibiran jamaahnya. Jika mengerjakan itu, menurut dia, para dai tersebut dengan sendirinya akan diteladani oleh masyarakat. 

"Apabila kita mengajarkan sesuatu yang baik, itu kita mulai dari kita sendiri. Jangan menyuruh orang mengerjakan sesuatu yang baik, kitanya tidak mengerjakan," katanya.

Kemudian, syarat yang keempat adalah para dai harus sabar. Menurut Habib Zein, tantangan untuk menghadapi masyarakat itu besar, sehingga para dai harus bertindak seperti halnya para orang tua yang membimbing anaknya dengan sabar. "Kalau dainya tidak sabar, akibatnya jamaahnya juga akhirnya bubar," jelasnya. 

Syarat terakhir, menurut Habib Zein, para dai juga harus menyampaikan dengan cara yang lemah lembut dan memahami metode dakwah. Karena, menurut dia, ketika berbicara dengan masyarakat tingkat bawah itu akan berbeda ketika berbicara dengan masyarakat menengah. 

"Jadi dai harus bisa menganalisa audiensi. Karena kalau tidak bisa menganalisa nanti tidak tepat," tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement