REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) setelah Idul Adha. Dalam rakernas nanti, PAN juga akan menentukan sikap politiknya, untuk menjadi oposisi atau bergabung dengan koalisi pemerintah.
“Rencana setelah Idul Adha, Agustus atau September,” ujar Wasekjen DPP PAN, Imam Surya Wahyu dalam pesan tertulis, Sabtu (29/6).
Hingga saat ini, ujar Surya, perihal sikap partai pascapembubaran koalisi adil makmur masih berupa pernyataan-pernyataan dari personal anggota. Sedangkan sikap resmi dari partai masih harus menunggu rakernas.
“Yang ada hari ini adalah riak-riak kecil dan sikap personal dari pengurus partai. Sikap PAN secara institusional resminya akan diputuskan dalam Rakernas,” ujarnya.
Jika menjadi partai oposisi, kata dia, maka, posisi PAN dalam pentas politik nasional menjadi partai oposisi yang kritis, konstruktif dan humanis. Serta menawarkan gagasan dan pandangan yang terus menerus untuk keberlangsungan bangsa
“Serta agar bagaimana negeri ini dikelola oleh yang berkuasa secara lebih adil, lebih maju, dan bermartabat, serta berdaulat,” jelasnya.
Selain sikap politik, dalam rakernas nanti PAN juga akan memutuskan perihal tanggal, waktu dan tempat digelarnya Kongres ke-5 PAN. Serta mempersiapkan kader-kader terbaik PAN untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
“PAN juga harus mempersiapkan kader-kadernya untuk maju pada Pilkada serentak 2020,” kata Surya.