REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyarankan Partai Demokrat untuk masuk dalam koalisi pendukung pemerintan Jokowi. Sebab, Hendri menilai Partai Demokrat tak mendapat keuntungan jika berada di barisan oposisi.
"Kalau Demokrat ini, selama dia berada di luar pemerintahan elektabilitasnya menurun. Jadi dia harus masuk pemerintahan supaya menaikkan elektabilitasnya dia," ujar Hendri usai diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Karena itu, ia yakin Partai Demokrat mau bergabung dengan barisan pemerintah. Hal serupa juga ia lihat pada partai PAN. Menurutnya, PAN juga terlihat berkeinginan untuk masuk menjadi bagian pemerintahan ke depan.
"Saya yakin PAN dan Demokrat mau bergabung kepada Pak Jokowi walaupun belum diputuskan sikap politik masing-masing partai," tuturnya.
Ia kemudian menerangkan, kans PAN dan Demokrat merapat ke barisan pemerintahan lebih besar daripada PKS. Berbeda dengan Partai Demokrat, elektabilitas PKS justru naik ketika mereka berada di barisan oposisi.
"Feeling politik saya kemungkinan besar yang tidak masuk ke dalam koalisi pemerintahan justru hanya PKS," jelasnya.
Kemungkinan itu ia nyatakan karena melihat Partai Gerindra kemungkinan juga bisa merapat ke barisan pemerintahan. Meski begitu, ia juga berpendapat, semuanya amat bergantung kepada ketua umumnya, Prabowo Subianto.
"15 tahun menjadi oposisi itu tidaklah mudah. Pasti ada kader-kader ataupun simpatisannya Gerindra yang dahaga. Walaupun saya pribadi menginginkan tetap ada oposisi kritis di parlemen sehingga tidak ada lagi Orde Baru jilid dua di mana semua menyanyikan lagu setuju," katanya.