REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional segera menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) untuk menentukan sikap politik pascaputusan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi. Rakernas juga akan mengevaluasi pencapaian PAN di pemilu lalu.
"Dalam rakernas nanti, PAN diharapkan dapat memutuskan langkah politik yang akan diambil. Karena itu, masukan, pandangan, dan usulan wilayah dan daerah menjadi sangat penting," kata Wasekjen PAN, Saleh Partaonan Daulay dalam pesan tertulis, Sabtu (29/6).
Karena itu juga, ujarnya, evaluasi internal nanti akan melibatkan jajaran pengurus partai di wilayah dan daerah. Menurutnya introspeksi diri sekaligus melihat kelebihan dan kekurangan secara objektif dalam pemilu lalu sangat penting.
"Ini bukan soal posisi politik dalam sistem kekuasaan, namun ini lebih pada bagaimana memberdayakan semua potensi yang dimiliki oleh PAN dalam memberdayakan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Mengenai sikap politik, apakah partainya akan masuk dalam koalisi pemerintah atau tetap menjadi oposisi, menurut Saleh sudah banyak masukan dan usulan. Namun lagi-lagi, secara resmi hal tersebut akan di bahas dalam rakernas.
"Sebenarnya sudah banyak usulan, masukan, dan suara yang disampaikan masyarakat terkait langkah yang perlu diambil PAN. Kita mengapresiasi semua usulan tersebut. Namun, PAN tentu saja harus melakukan pembicaraan secara internal. Usulan-usulan yang ada bisa dijadikan sebagai salah satu referensi dan rujukan," jelasnya.